LHOKSEUMAWE – Bank Indonesia secara resmi meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2023, menghadirkan sorotan terhadap perjalanan ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu.
Tema utama yang diangkat “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional”. Kegiatan tersebut bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lhokseumawe, pada Kamis (1/2/2024).
Tahun 2023 memberikan tiga pelajaran penting bagi perekonomian Indonesia. Pertama, adalah rasa syukur atas prestasi ekonomi Indonesia yang tetap solid di tengah gejolak global.
Meskipun demikian, optimisme tetap dijunjung tinggi, sambil tetap waspada terhadap potensi risiko yang masih mengintai di panggung ekonomi global,” kata Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo melalui keterangan pers, Kamis (1/2).
Kedua, Bank Indonesia terus menguatkan bauran kebijakan, dengan fokus pada stabilitas ekonomi dan dorongan pertumbuhan. Melalui kebijakan moneter dan kebijakan lainnya, Bank Indonesia berupaya menjaga keseimbangan dan merangsang pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketiga, sinergi antara berbagai pihak, termasuk Pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dunia usaha, media massa, dan akademisi, menjadi kunci dalam membangun ketahanan ekonomi dan mendorong kebangkitan Indonesia.
Laporan Perekonomian Indonesia 2023 juga mengulas secara mendalam perkembangan ekonomi daerah, termasuk kinerja ekonomi Aceh. Meskipun menghadapi tantangan, seperti perlambatan kinerja ekonomi yang tercermin dari penyaluran kredit perbankan yang melambat, Aceh tetap menunjukkan potensi dengan pertumbuhan ekspor yang menggembirakan, terutama dalam sektor nonmigas.
Namun demikian, Aceh juga dihadapkan pada tantangan fiskal, dengan penurunan Dana Otsus sejak tahun 2020.
Pemerintah daerah dituntut untuk meningkatkan kemandirian fiskal guna mempertahankan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka merumuskan strategi pengembangan ekonomi ke depan, Bank Indonesia telah melakukan kajian terkait Komoditas, Produk, dan Jasa Unggulan (KPJU) di wilayah kerjanya, termasuk di Provinsi Aceh.
Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pemangku kebijakan dalam menggalakkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ketika Indonesia terus bergerak menuju Indonesia Maju, sinergi antara berbagai sektor dan pihak terkait akan menjadi kekuatan utama dalam menghadapi dinamika global dan mewujudkan visi kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. (*)