ACEH UTARA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengunjungi anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), yaitu PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Senin (12/8/2024).
Wamentan Sudaryono mengatakan, bahwa kedatangannya ke Pabrik PIM untuk mendapatkan insight terkait ketersediaan pupuk, produksi pupuk dan hal-hal yang perlu diperbaiki mengenai mekanisme penyediaan pupuk yang cukup dan tepat waktu bagi para petani.
Jumlah pupuk subsidi yang disetujui pemerintah 9,5 juta ton sudah double dibandingkan tahun 2023, jumlah tersebut diakui petani sudah lebih baik dari sebelumnya dari sisi ketersedian pupuk.
“Hanya memang ada masalah minor satu dan dua, apakah itu distribusi dimana pengecer dan distributornya tidak cukup uang untuk nebusnya dan seterusnya, saya kira itu yang perlu kita perbaiki. Termasuk juga kita ingin mendegar insight, masalah apa saja yang dihadapi pupuk indonesia dalam penyiapan pupuk bagi rakyat,” kata Sudaryono.
Menurutnya, jangan pernah berharap kita ingin swasembada pangan, cukup pangan, kalau pupuk, bibit dan airnya tidak ada. Itu komponen utama untuk kita lakukan penanaman adalah ada bibit, benih, pupuk dan air.
Pemerintah juga menyiasati ketersediaan air di lahan pertanian dengan sistem pompanisasi. Saat ini, sudah mencapai 53 % dari target 1,7 sudah hampir 900,000 hektare yang mendapatkan manfaat dari pompanisasi yang digalakkan pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
Terkait pendataan selalu menjadi permasalahan pemerintah, sehingga Kementerian Pertanian sedang mengupayakan untuk pemetaan lahan. Karena sekarang subsidi pupuk kini fokus pada subsidi lahan bukan lagi subsidi pada besaran harga.
“Pemerintah hadir untuk membantu dan membela rakyat yang susah, sehingga pemerintah harus dan akan focus dalam hal membantu membela rakyat yang susah, makanya ada program makan bergizi gratis, bansos, pupuk bersubsidi dan seterusnya. Untuk menjadi suplemen atau perhatian negara yang pro terhadap rakyat yang kecil,” kata Sudaryono.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPR RI, TA Khalid juga mengatakan, kita berencana sebagaimana keinginan negara, Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat pangan, maka terus kita upayakan seperti pak wamentan sampaikan tadi banyak hal yang harus kita perbaiki. Salah satu selama ini banyak kendala pupuk, permasalah data ini terus kita benah. agar cita-cita Indonesia menjadi negeri berdaulat pangan terus kita optimalkan.
TA Khalid juga menyampaikan, pembenahan distribusi pupuk baru mencapai sebuah titik tujuan itu, harus tersinergi semuanya, pungkasnya politisi Partai Gerindra asal Aceh.
Kunjungan Wamentan Sudaryono didamping Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Wono Budi Tjahyono, Direktur Utama PT PIM Budi Santoso Syarif, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PIM Eko Setyo Nugroho, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana, SVP Pemasaran Pupuk Indonesia Iyan, Sekretaris Perusahaan PT PIM Maimun, serta Direktur Pembiayaan PSP Teddy Dirhamsyah.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Kadistanbun Aceh Cut Khuzaimah, Kadis Peternakan Aceh Zulsafran, Kepala BSIP Aceh Firdaus, PJ Sekda Aceh Utara Dayan Abar serta sejumlah kepala dinas terkait dan unsur Muskipa Kecamatan Dewantara. []