PT PIM Tanggapi Bau Menyengat Cemari Lingkungan

  • Bagikan
PT PIM.

ACEH UTARA – Terkait tercemarnya bau menyengat di PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) yang terjadi pada Jumat (6/1) lalu, telah menyebabkan beberapa warga Dusun 1, Gampong Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Primer dengan keluhan mual-mual dan pusing.

PT PIM melalui VP PKBL dan Humas, Zulhadi, menjelaskan berdasarkan informasi yang diterima dari warga setempat, tim tanggap darurat lingkungan PT PIM beserta dengan tim dari Bagian Lingkungan Hidup (LH) dan tim Humas segera melakukan pengecekan langsung ke seputaran area tersebut.

“Tim Bagian Lingkungan Hidup PT PIM sudah turun ke lapangan melakukan pengecekan visual menggunakan alat Ammonia Detector Portable dan diperoleh hasil amonia 0 ppm, selanjutnya dikoordinasikan dengan koordinator shift selaku penanggung jawab pabrik di malam tersebut,” ujar Zulhadi.

Tim Humas PT PIM melakukan koordinasi dengan aparatur Gampong Tambon Baroh untuk penanganan tanggap darurat awal bagi warga diberikan Extra Food berupa susu pada pukul 21.00 WIB dan terus memastikan bahwa tidak ada indikasi bau amonia dan dipastikan warga sudah kembali ke kediaman masing-masing.

Menjelang pukul 22.30 WIB, tim Humas mendapatkan informasi dari warga dan dari tim IGD RS Prime, bahwasannya ada beberapa orang warga yang sudah tiba di IGD RS Prime dengan keluhan mual-mual dan pusing. Dokter jaga RS Prime dan Tim IGD segera melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan kepada warga masyarakat yang datang ke IGD.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan diagnosa bahwa empat orang pasien tersebut menderita hipertensi bawaan, setelah mendapatkan penanganan pada pukul 01.30 WIB, keempat warga yang telah mendapatkan penanganan di IGD RS Prime tersebut kembali ke kediaman masing-masing dan juga telah diberikan obat-obatan dan multivitamin,” lanjutnya.

Pada hari minggu tanggal 8 Januari 2023, Tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh Utara didampingi oleh BUPP KEK Arun serta Camat Dewantara dan Geuchik Tambon Baroh melakukan verifikasi kejadian hal tersebut dan melakukan konfirmasi kepada pihak RS Prime bahwa benar ada empat orang warga Dusun 1 Gampong Tambon Baroh yang datang ke IGD dengan keluhan mual dan pusing telah diberikan penanganan sesuai prosedur medis yang berlaku.

Tim DLHK Aceh Utara melakukan pengecekan lapangan di beberapa titik lokasi pemukiman masyarakat yang berdekatan dengan PT PIM, dan hasil pengujian kadar Amonia menggunakan Ammonia Detector Portable menunjukkan hasil angka 0 ppm atau dalam normal. Kemungkinan bau tersebut disebabkan oleh arah angin yang berhembus sesaat ke wilayah pemukiman penduduk karena pada saat kejadian pabrik kondisi shut down dan tidak ada aktivitas.

Zulhadi juga menyampaikan, bahwa adapun pada hari Jumat (6/1) lalu, pabrik dalam kondisi shutdown atau normal dan berhenti beroperasi, di area pabrik juga tidak ada kegiatan perbaikan maupun indikasi kebocoran amonia.

Dengan keadaan pabrik yang tidak sedang beroperasi tersebut, tentunya secara teknis tidak dimungkinkan adanya kebocoran amonia yang menyebabkan bau amonia di lingkungan sekitar perusahaan.

“Ini menjadi catatan dan pertanyaan kami terhadap kejadian tersebut, mengingat hasil pengecekan visual dan ammonia detector juga menunjukkan hasil 0 ppm (normal), artinya secara pengecekan alat bisa disimpulkan bahwa tidak adanya indikasi kebocoran amonia,” katanya.

Bagi warga yang sudah datang dan berobat ke IGD RS Prime, katanya, sudah ditangani dengan baik dan juga diberikan vitamin maupun obat-obatan yang dibawa pulang ke kediaman masing-masing.

“PT PIM juga tidak luput untuk memberikan perhatian dan penanganan warga di lingkungan perusahaan, termasuk pelayanan kesehatan, program pemberdayaan masyarakat, bantuan beras rutin untuk lingkungan, bantuan pendidikan, rehabilitasi bangunan dan tempat ibadah, pelatihan kepemudaan, dan juga program-program lainnya yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan,” lanjut Zulhadi.

“PT PIM juga tidak luput untuk memberikan perhatian dan penanganan warga di lingkungan perusahaan, termasuk pelayanan kesehatan, program pemberdayaan masyarakat, bantuan beras rutin untuk lingkungan, bantuan pendidikan, rehabilitasi bangunan dan tempat ibadah, pelatihan kepemudaan, dan juga program-program lainnya yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan,” kata Zulhadi. (*)

  • Bagikan