BANDA ACEH – Hari Rabu 7 Agustus 2024 menjadi catatan penting bagi milestone progress Tim Koodinasi Daerah Vokasi (TKDV) Aceh. Momen tersebut ditandai dengan acara pelantikan pengurus yang berlangsung khidmad di Ruang Serbaguna, Kantor Gubernur Aceh.
Pj. Gubernur Aceh diwakili Plh. Asisten I Sekda Aceh Dr. Yusrizal dalam sambutannya menyampaikan, TKDV Aceh diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam pengembangan dan diversifikasi program-program vokasi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja. Dengan adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan dunia usaha, saya yakin kita dapat menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Aceh.
“Saya juga berharap, pelantikan TKDV Aceh ini dapat menjadi langkah awal yang baik bagi terbentuknya TKDV di tingkat kabupaten dan kota. Dengan demikian, program diversifikasi vokasi ini dapat berjalan secara merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Aceh. Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi ini,” ungkapnya.
Ia juga mengucapkan selamat kepada seluruh anggota TKDV Aceh yang baru saja dilantik. Semoga amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Mari kita bekerja bersama dengan semangat yang tinggi dan komitmen yang kuat, demi kemajuan pendidikan vokasi di Aceh.
Sebelum sesi pelantikan TKDV, dimulai dengan sambutan dari Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Aceh yang juga Direktur Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Ir. Rizal Syahyadi akan menyerahkan Policy Paper tentang Workforce Planning dan Innovation Planning.
Sebelumnya Ketua Umum KADIN Aceh, yang diwakili WKU Kadin Bidang Vokasi dan Sertifikasi Teuku Jailani, melalui sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kerja keras konsorsium serta akan lebih memperkuat kemitraan kedepan bersama asosiasi profesi dan sektoral, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Teuku Jailani juga mengingatkan mengenai tantangan perekonomian global saat ini yang mengalami disrupsi.
“Dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kebutuhan kompetensi ketenagakerjaan baru akan terjadi dan akan sampai ke perusahaan atau industri di daerah. Jangan sampai terjadi turbulensi pada _demand_ dan _supply_. KADIN melihat fenomena ini, maka nantinya bersama asosiasi profesi dan sektoral, berdasarkan data-data yang valid kami akan menyusun, merumuskan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sesuai dengan kondisi dan potensi daerah. Oleh karena itu mapping data dalam _policy paper_ menjadi penting dan akan menjadi salah satu _baseline_ perencanaan program TKDV ke depan dalam penyusunan strada”, ujar Teuku Jailani.
Selesai acara penyerahan _policy paper_ kepada Pemerintah Aceh yang diterima oleh Plh. Asissten I Sekda Aceh Dr. Yusrizal, dilanjutkan arahan dari Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Kemendikbudristek Adi Nuryanto, melalui saluran zoom.
Pelantikan Tim TKDV Aceh merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor 400.3.1/851/2024, tentang Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (RPVPV) Aceh.
Plh Asisten 1 Sekda Aceh, Dr. Drs. Yusrizal melaksanakan pelantikan Tim TKDV Aceh mewakili Pj. Gubernur Aceh. Prosesi berlangsung tertib dan lancar itu dipandu oleh Master Ceremony (MC) ternama, Ir. Muhammad Hatta yang juga Ketua Forum Humas Politeknik Negeri Se Indonesia.
Pasca dilantik Pengurus dan anggota TKDV Aceh dilanjutkan arahan langsung dari Ketua Pelaksana Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV), Prof. Warsito, melalui Video Tapping. Dalam pesannya Prof. Warsito menyampaikan selamat dan sukses atas pelantikan TKDV Aceh.
“Meskipun misi pengembangan SDM unggul merupakan tugas berat dalam menyambut Indonesia Emas 2045, TKDV Aceh tetap perlu berkomitmen, saya merasa yakin TKDV Aceh dapat melakukannya”, ungkap Prof. Warsito meyakinkan.
Dalam hal pencapaian Index Pembangunan Manusia (IPM) Aceh, Prof. Warsito melihat sudah baik karena berada diatas rata-rata nasional yaitu 74.70, sementara IPM nasional 74.39. Disisi lain Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Aceh 2024 sebesar 5,56 % berada diatas rata-rata nasional yaitu 4,82 %. Tentunya ini menjadi tugas semua stakeholder, terutama TKDV Aceh, memikirkan bersama-sama untuk dapat menurunkan angka TPT di Aceh, antara lain melalui penguatan kualitas sumber daya manusia dan program pemagangan.
“Prof. Warsito berharap TKDV Aceh dapat terus bekerja membuat program dan menghasilkan Strategi Daerah (Strada) Vokasi dengan merujuk kepada Permenko PMK nomor 6 tahun 2022 tentang Strategi Nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Menyesuaikan dengan potensi dan kekhasan daerah, kemudian Strada dapat dimasukkan kedalam Perencanaan Pembangunan Daerah”, tutup Prof Warsito. (*)