ACEH – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berhasil mencatatkan partisipasi yang signifikan dalam International Quality & Productivity Convention (IQPC) 2024, yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 7-12 September 2024. Acara ini merupakan kompetisi internasional yang diikuti oleh lebih dari 450 peserta dari berbagai negara, dengan fokus pada inovasi, produktivitas, dan peningkatan mutu melalui penerapan sistem manajemen yang efektif.
“Keikutsertaan PIM dalam ajang prestisius ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap peningkatan mutu global dan efisiensi operasional. PIM kembali mengukir prestasi di kancah internasional melalui Gugus Kendali Mutu (GKM) Star-1, yang berhasil meraih penghargaan “Excellent” atas inovasi yang mereka presentasikan, kata Ferdiyansyah melalui siaran pers Humas PT PIM, Rabu (18/9/2024).
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan besar bagi perusahaan, tetapi juga mengharumkan nama PIM di tingkat global. Inovasi GKM Star-1 berhasil mengurangi waktu perbaikan secara drastis dan memperkuat reputasi PIM sebagai perusahaan yang inovatif dan efisien di tingkat internasional.
GKM Star-1, yang terdiri dari anggota tim Ferdiyansyah, Hafizh Daru, M. Ikhfan Syafii, Ismail, dan Arian Eka, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghasilkan solusi inovatif yang terukur sehingga dapat berkontribusi besar pada kemajuan strategi perusahaan.
Dengan judul “Optimalisasi Metode Perbaikan Tube Catalyst Primary Reformer Guna Mempercepat Durasi Perbaikan Dari 253 Hari Menjadi 90 Hari”, tim GKM Star-1 mendukung secara signifikan proses perbaikan dalam persiapan Reaktivasi PIM-1, yang tidak beroperasi selama lebih dari 10 tahun sejak 2012.
Dalam presentasinya, delegasi PIM menjelaskan bahwa pemangkasan durasi dari 9 bulan menjadi 3 bulan memungkinkan proses Reaktivasi lebih cepat dari jadwal normal pada perbaikan kerusakan major di area Primary Reformer (Item 51-101B), yang merupakan item krusial dalam produksi gas Ammonia, bahan baku utama pupuk Urea.
Tepat pada pukul 16.38 WIB, Sabtu, 29 Januari 2022, Pabrik PIM-1 yang telah lama idle kembali beroperasi dan memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan,” tambah Ferdiyansyah, yang merupakan perwakilan Tim Star-1.
Pengoperasian kembali Pabrik PIM-1 sangat penting bagi perusahaan karena meningkatkan potensi profit dan fleksibilitas operasional produksi ke depan. Reaktivasi ini merupakan langkah awal yang krusial bagi PIM dalam usahanya untuk mengoperasikan tiga pabrik sekaligus: PIM-1 & PIM-2 yang memproduksi pupuk Urea, serta PIM-3 yang memproduksi pupuk NPK.
Keberhasilan GKM Star-1 menyoroti pentingnya inovasi dalam mendorong kemajuan perusahaan. Inovasi tidak hanya menghasilkan solusi baru, tetapi juga meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kualitas produk serta layanan. Dengan inovasi, PIM mampu menghadapi tantangan yang terus berubah dalam industri pupuk dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar global yang semakin kompetitif.
Selain itu, inovasi membantu perusahaan beradaptasi terhadap perubahan eksternal, seperti pergeseran kebutuhan konsumen, perkembangan teknologi, dan tren industri yang berkembang. Diharapkan pencapaian ini dapat memotivasi karyawan lain untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan.
Partisipasi dalam ajang seperti IQPC diharapkan dapat melahirkan lebih banyak inovator baru yang mampu menciptakan inovasi unggul, membawa PIM menjadi perusahaan yang semakin kompetitif dan adaptif di era global yang penuh tantangan.
Momentum ini juga menjadi seruan bagi seluruh insan PIM untuk aktif berinovasi. Inovasi bukan hanya tanggung jawab beberapa gugus, tetapi harus menjadi bagian dari budaya perusahaan yang dijaga oleh setiap individu di semua level. Keterlibatan aktif setiap karyawan dalam menciptakan ide-ide kreatif akan memperkuat posisi PIM di industri pupuk nasional dan internasional. (*)