BANDA ACEH – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI apreasiasi atas akan berlangsungnya hajatan Aceh Culinar Festival 2022 (ACF22) yang digelar oleh  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Hal tersebut terungkap dalam diskusi bicara apresiasi kuliner yang bertajuk “Manjakan Lidah Cicipi Kuliner se-Sumatera Hanya di Aceh Culinary Festival†di Taman Bustanulsalatin Kota Banda Aceh, Kamis, (4/8/2022).
Direktur Event Daerah Kemenparekraf Reza Fahlevi, menyebutkan, Aceh harus melihat potensi pariwisata, bagaimana mengolah, meningkatkan potensi Aceh menjadi sumber peningkatan ekonomi masyakat Aceh, sehingga melahirkan entrepreneur muda yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
“Aceh punya potensi yang tidak kalah dengan daerah lain, bahkan memiliki kekuatan yang lebih unggul, harus kita sadari dan optimis akan lebih maju dari daerah-daerah lain,†ungkap Reza.
Menurut Reza yang juga mantan Kadisbudpar Aceh ini, mengatakan, Disbudpar harus memiliki strategi mendatangkan wisatawan ke Aceh, dengan menggali potensi dan menyiapkan beberapa aktrasi, keragaman budaya, dan sejarah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal dalam diskusi tersebut menyampaikan, ada beberapa upaya dalam pengembangan ekonomi kreatif di Aceh dalam hal meningkatkan sumber daya manusia dari segi kompetensi yang di upgrade.
“Beberapa upaya telah diselenggarakan, seperti mengkreasikan e-commerce pada produk melalui pelatihan, bekerjasama dengan Kemenparekraf membuat kegiatan digital marketing, serta upaya bimtek terkait peningkatan produk kreatif, dan ikut serta dalam mempromosikan salah satunya melalui kegiatan festival kuliner ini,†jelas Almuniza.
Festival ini, sambung Almuniza dibangun dari ciri khas yang otentik, unik, sehingga membedakan ACF22 dengan daerah lain, ada history dan experience dibalik kuliner yang di tampilkan dari segi bumbu kualitas berstandar internasional.
ACF22 Hadirkan Ratusan Produk UMKM Unggulan dan Tradisional
Dalam hajatan ACF22 sendiri, akan menghadirkan 466 hingga 500 jenis masakan dan makanan dengan kualitas produk yang menjaga cita rasa trasdisional dan berkualitas.
“Dari 23 kabupaten kota yang dimiliki daerah Aceh akan hadir 19 kabupaten/kota, serta puluhan masakan dari 9 provinsi di Sumatera, dan turut didukung Bank Indonesia wilayah Aceh yang akan disajikan mulai tanggal 5-7 Agustus,†terang Almuniza.
Nantinya juga akan dihadiri 100 UMKM dari 300 pendaftar, melalui proses kurasi dan tahap penyeleksian secara profesional. (*)