Durasi, Lhokseumawe – Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM), guna membahas strategi pengendalian inflasi menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (21/8). Kegiatan HLM dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dan langsung dipimpin oleh Wali Kota Lhokseumawe, Bapak Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Kepala BPS Lhokseumawe, Kepala Bulog Sub Divre Regional Lhokseumawe, Perwakilan DPRK Lhokseumawe, Kapolres Lhokseumawe, Dandim 0103/AUT, Kajari Lhokseumawe, serta OPD terkait lainnya.
Dalam sambutan pembuka kegiatan HLM, Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar menjelaskan, terkait perkembangan inflasi terkini. Berdasarkan dara Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Lhokseumawe mencatatkan inflasi year-on-year Kota Lhokseumawe yang sebesar 3,73% pada Juli 2025. Angka tersebut merupakan kedua tertinggi jika dibandingkan dengan Kota IHK lainnya di Aceh, sehingga perlu menjadi perhatian bersama, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan.
Kemudian dalam sesi pemaparan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Prabu Dewanto, menjelaskan terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi menjelang perayaan maulid nabi. Strategi pengendalian inflasi tersebut juga telah dirangkum dalam kerangka strategi 4K, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Selanjutnya, Kepala BPS Kota Lhokseumawe, Bapak Sardi, SE, M.Si, menerangkan terkait metode perhitungan dan perkembangan inflasi di Kota Lhokseumawe secara historis. Pada Juli 2025, kelompok utama penyumbang inflasi di Kota Lhokseumawe adalah makanan, minuman, dan tembakau. Peningkatan harga beras dan ikan menjadi penyumbang inflasi utama dalam kelompok ini. Dalam paparannya, Kepala BPS Kota Lhokseumawe juga menjelaskan terkait komoditas-komoditas utama yang dihitung dalam Indeks Perubahan Harga (IPH).
Dalam sesi selanjutnya, Kepala Bulog Sub Divre Regional Lhokseumawe, Bapak Muhammad Iqbal, menjelaskan terkait kondisi stok beras di Kota Lhokseumawe. Per 20 Agustus 2025, jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog Cabang Lhokseumawe masih mencukupi. Jika ditinjau berdasarkan rata-rata penyaluran beras, stok tersebut dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan beras hingga 2026.
Sebagai kesimpulan dan tindak lanjut kegiatan HLM, Wali Kota memberikan beberapa arahan terkait dengan pengendalian inflasi, yaitu 1) menjamin pasokan komoditas pangan menjelang maulid, 2) memperkuat koordinasi lintas sektor, 3) menggelar pasar murah dan operasi pasar, 4) memperkuat monitoring harga harian dengan berbasis digital, serta 5) memberi edukasi konsumen terkait belanja bijak.
Pelaksanaan HLM TPID diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah konkret dalam menjaga stabilitas inflasi di Kota Lhokseumawe menjelang perayaan maulid nabi dan sepanjang tahun 2025. Pemerintah Kota dan TPID akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi secara intensif guna memastikan upaya pengendalian inflasi dapat berjalan dengan optimal.