JAKARTAÂ – Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menilai bahwa 3 poin penting yang membuat Anies Baswedan unggul dibandingkan dua bakal capres lainnya dalam Debat I Pilpres 2024 yang telah digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 12 Desember 2023.
Hamdan Zoelva, Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, menjelaskan 3 poin penting yang menjadi keunggulan Anies dibandingkan dua bakal capres lainnya.
Pertama, percaya diri. Anies Baswedan dinilai percaya diri dalam menyampaikan visi dan misi serta dalam menjawab berbagai pertanyaan.
“Ini menunjukkan beliau form [kondisi siap] betul kesiapan menjadi presiden,” tutur Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2013-2015 dalam konferensi pers di Rumah Perubahan Brawijaya X, Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Kedua, kata Hamdan, tentang stabilitas emosi. “Kestabilan emosi menjadi penting ketika seseorang menjadi presiden. Hakim dalam keadaan marah tidak boleh mengambil keputusan. Saya kira presiden juga begitu. Kestabilan emosi seorang presiden itu penting karena memutuskan kebijakan yang berdampak kepada rakyat.”
Ketiga, dari sisi substansi visi, misi, dan program Anies yang dinilai cocok untuk menjawab problem kehidupan bangsa dan negara.
“Tiga hal itu perlu dilihat dari setiap debat yang ada. Yang disampaikan [Anies] semua masih dalam frame, memang sudah kami didiskusikan. Akan tetapi, di luar itu, saya tidak menyangka sejak sebelumnya. Anies jauh lebih hebat,” kata Hamdan.
Bahkan, dia tidak menyangka ketika Anies bisa menjelaskan negara hukum dan tujuan hukum itu layaknya seorang ahli hukum. “Itu luar biasa bagi saya, karena diartikulasi dengan baik, tapi substansi benar. Mungkin karena saya orang hukum.”
Hamdan menambahkan 3 hal penting dari debat capres. 1) Menjadi bagian terpenting dari kampanye. Pasalnya, debat untuk mempertajam visi dan misi. 2) Capres dan cawapres berdiri tanpa bisa mendapatkan bisikan dari timnya yang menyusun visi, misi, dan program. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan capres betul-betul yang ada dalam pikiran dan cita-citanya ketika menjadi presiden sehingga masyarakat ‘tidak membeli kucing dalam karung’. 3) Debat untuk menguji kepantasan seorang capres-cawapres yang akan memimpin indonesia dengan penduduk lebih dari 270 juta jiwa. (*)