BENGKULU – Pertamina, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan BPH Migas melakukan peninjauan ke beberapa SPBU di wilayah Kota Bengkulu guna memastikan pasokan suplai dan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) aman selama Ramadan, di Bengkulu, pada Minggu (10/4/2022).
“Kami akan memenuhi kebutuhan BBM saat Ramadan dan libur Idul Fitri, semuanya berjalan lancar,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di SPBU 24.382.16 Jalan Depati Payung Negara KM 15, Betungan, Kota Bengkulu.
Dalam peninjauan tersebut, ia menjelaskan, pemerintah mengalokasikan solar subsidi Ini untuk masyarakat yang perlu dibantu dan membutuhkan, bukan diperuntukkan kepada industri yang melakukan bisnis komersial. Untuk itu, ia menghimbau agar para pelaku industri yang selama ini menggunakan Solar subsidi baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk memakai BBM yang tidak bersubsidi.
“Hari ini kita melihat di lapangan bahwa masih ada yang menggunakan BBM tidak sesuai peruntukannya, banyak Solar subsidi ini dipakai untuk kegiatan industri. Hal inilah yang mengakibatkan masyarakat tidak mendapatkan BBM subsidi tersebut,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif.
Arifin mengakui bahwa saat ini terjadi perubahan harga yang cukup besar dikarenakan harga bahan Baku BBM harga minyak dunia yang meningkat.
“Ini yang tidak bisa dikendalikan karena harga minyak dunia saat ini meningkat sangat tinggi. Untuk itu, kami harus bisa mengalokasikan subsidi ini dengan tepat dan masyarakat harus disiplin untuk bisa menggunakan sesuai haknya,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif.
Turut hadir dalam peninjauan ini, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial, serta Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah. (*)