JAKARTA – Senator DPD RI asal Aceh Azhari Cage menyampaikan, sejumlah persoalan yang dialami masyarakat Aceh dalam sidang Paripurna DPD RI, Selasa (15/4/2025). Salah satu yang bahas adalah persoalan banjir yang kerap berulang di Aceh Utara.
Hal ini merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani sesuai Amanah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kata Azhari Cage, ibukota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon, sering mengalami banjir hingga tiga hingga empat kali dalam setahun, yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.
Pada Januari 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara mencatat bahwa banjir menyebabkan 2.311 warga mengungsi, dengan ketinggian air mencapai tiga meter di beberapa wilayah.
Selain itu, pada Desember 2023, banjir melanda 11 kecamatan dan 101 gampong, memaksa 5.583 jiwa mengungsi dan mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.
“Untuk menghindari kerugian besar bagi masyarakat ibukota Kabupaten yang lebih parah, perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi banjir seperti perlunya pengerukan aliran Krueng Keureuto serta dengan pembangunan atau pemasangan tanggul tebing di sepanjang aliran dan normalisasi Krueng Keureuto yang melintasi ibukota Kabupaten Lhoksukon,” ujarnya di sidang paripurna.
Azhari Cage berharap pemerintah pusat dapat memberi perhatian khusus atas banjir yang kerap berulang di Aceh, terutama Aceh Utara.
“Ini telah menyebabkan kerugian yang besar bagi masyarakat. Banjir bisa berulang dalam setahun 3 hingga 4 kali,” ujarnya.
Penyampaian Azhari Cage ini sendiri mendapat atensi dari sejumlah senator yang hadir.