Relawan Peduli Dayah Bersihkan Lumpur di Pesantren Malem Diwa Langkahan

  • Bagikan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara, Tengku Muhammad Yunus, S.Hi, pimpin pembersihan di Dayah Malem Diwa, Gampong Cot Bada, Kecamatan Langkahan. Foto : Ist

Durasi, Aceh Utara – Pasca bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Bupati Aceh Utara H. Ismail A. Jalil, S.E., M.M. akrap sapaan ayahwa bergerak cepat memastikan roda pendidikan dayah kembali berjalan. Melalui instruksi langsung, Bupati memerintahkan Dinas Pendidikan Dayah bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk turun ke lapangan membersihkan lembaga pendidikan dan tempat ibadah yang terdampak banjir.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara bersama relawan peduli dayah melaksanakan gotong royong pembersihan lumpur dan sampah di Dayah Malem Diwa, Gampong Cot Bada, Kecamatan Langkahan, Sabtu (27/12/2025). Lumpur tebal yang mengendap akibat banjir menjadi tantangan tersendiri, namun tidak menyurutkan semangat para petugas dan relawan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara, Tengku Muhammad Yunus, S.Hi., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian dan respons cepat Pemerintah Kabupaten Aceh Utara di bawah kepemimpinan Bupati ayahwa

“Bupati Aceh Utara menginstruksikan seluruh OPD untuk bergerak serentak membersihkan fasilitas yang terdampak banjir, terutama dayah sebagai pusat pendidikan dan pembinaan akhlak. Tujuannya jelas, agar para santri dapat segera kembali mengikuti beut seumeubeut (mengaji) dengan aman dan nyaman,” ujar Muhammad Yunus.

Dalam kegiatan tersebut, aparatur sipil negara, pengelola dayah, dan relawan bahu-membahu membersihkan ruang belajar, halaman, serta lingkungan sekitar dayah dari lumpur dan material sisa banjir. Meski demikian, kondisi lumpur yang sangat tebal di beberapa titik membuat proses pembersihan membutuhkan dukungan alat berat.

“Kami berharap adanya bantuan alat angkut, seperti excavator mini dari BPBD atau dinas teknis terkait, agar pengangkatan lumpur dapat dipercepat. Ini penting supaya proses pemulihan dayah berjalan lebih optimal,” jelasnya Muhammad Yunus.

Bencana hidrometeorologi yang terjadi beberapa waktu lalu tercatat menyebabkan dampak signifikan terhadap sektor pendidikan dayah di Aceh Utara. Dari total 286 dayah yang ada, sebanyak 211 dayah terdampak banjir, dengan rincian 10 dayah mengalami kerusakan berat, 195 rusak sedang, dan 6 rusak ringan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat, memastikan pemulihan pascabencana tidak hanya menyentuh infrastruktur, tetapi juga menjamin keberlangsungan pendidikan dan kenyamanan para santri di seluruh wilayah Aceh Utara.

  • Bagikan
Exit mobile version