ACEH UTARA – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) akhirnya minta maaf kepada Muspika Dewantara beserta warga dan alim ulama setempat, pasca menggelar konser Virzha di malam Nisfu Sya’ban.
Permohonan maaf itu diungkapkan melalui rilis berita dari Humas PT. PIM, Rabu (28/2/2024) karena merasa telah menimbulkan ketidaknyamanan ketika memeriahkan HUT ke-42 PT. PIM.
Keterangan dalam rilis berita tersebut menerangkan dalam rangka menjaga hubungan baik dengan Tokoh Masyarakat Dewantara, Manajemen PIM melakukan silaturahmi dengan Muspika, Tokoh Masyarakat, serta Alim Ulama Dewantara, pada Selasa (27/2) kemarin.
Permohonan maaf ini disampaikan langsung Komisaris Utama PT PIM, Marzuki Daud saat silaturahmi dengan Muspika, Tokoh Masyarakat, serta Alim Ulama Dewantara, Waled Jala.
Dalam kesempatan itu juga hadir Direktur Operasi dan Produksi, Jaka Kirwanto, Direktur Keuangan dan Manajemen, Risiko Eko Setyo Nugroho, SVP Sekper dan Tata Kelola, Maimun, VP TJSL dan Humas, Zulhadi beserta staf lainnya.
Silaturahmi ini berlangsung di kediaman Waled Jala, salah seorang alim ulama di Kecamatan Dewantara yang ikut didampingi oleh tokoh masyarakat dan yang lainnya, seperti Waled Lah.
Direktur Operasi & Produksi PT PIM, Jaka Kirwanto mengatakan bahwa silaturahmi sekaligus permohonan maaf dilakukan dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik antar sesama.
“Mewakili manajemen PIM kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan karena kekhilafan kami dalam merayakan ulang tahun PIM, yang bersamaan dengan kegiatan keagamaan di sekitar yang kurang sesuai dengan kearifan lokal,†ungkapnya, Rabu (28/2/2024).
Ke depan, pihaknya pun berjanji akan lebih berhati-hati dalam dalam merencanakan dan menjadwalkan kegiatan apapun di masa mendatang.
“Untuk memastikan kami dapat menyelaraskan agenda perusahaan dengan nilai-nilai agama dan kearifan lokal di masyarakat untuk memastikan bahwa hal serupa tidak terulang kembali,†katanya.
Jaka pun berharap, pihaknya dapat terus berkoordinasi dan menjalin komunikasi dengan baik kepada berbagai pihak, sehingga meningkatkan keterbukaan dan komunikasi dalam setiap kegiatan dan keputusan yang diambil.
“Selain itu juga mengedepankan dialog yang konstruktif dalam menyelesaikan masalah atau perbedaan pendapat,†ucapnya.
Selain itu, PIM berjanji akan terbuka untuk berkoordinasi dan menerima masukan serta saran dari muspika, tokoh masyarakat, alim ulama dan masyarakat, sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan pelayanan dan keterlibatan dalam komunitas.
“Sekali lagi kami mengucapkan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan ini,†katanya.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran kami terhadap karifan lokal, keragaman budaya dan nilai-nilai agama serta untuk menjadi mitra yang lebih baik dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati,†pungkas Jaka. (*)