ACEH – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) pada Selasa (25/10/2022) memberangkatkan lima Geuchik/Kapala Desa dan 1 Mukim studi banding ke pabrik Pupuk NPK Petrokimia Gresik, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini merupakan produsen pupuk terlengkap di Indonesia.
Mengetahui hal tersebut, membuat Geuchik lainnya yang tergabung dalam Forum Geuchik Dewantara, pasalnya kegiatan tersebut dinilai dilakukan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan para Geuchik yang merupakan anggota forum itu sendiri.
“PT PIM memberangkatkan sebagian dari kami untuk Bimtek Ke Gresik termasuk ketua forum Yusuf Beuransyah, empat kades dan satu mukim tanpa sepengetahuan sebagian anggotanya, saya saja sebagai sekretaris tidak tahu menahu akan hal ini, “kata Sekretaris Forum Geuchik Dewantara Razali didampingi Geuchik Wali Yunis, Kecewa, Kamis malam (27/10/2022).
Razali juga menerangkan bahwa sebelumnya pihak forum Geuchik telah mengajukan permohonan pada PT PIM untuk melakukan Bimtek atau Studi Banding, hal tersebut dikuatkan oleh petisi yang ditanda-tangani oleh 15 Geuchik se-Dewantara, dan dikuatkan mengetahui tanda tangan Muspika Dewantara, namun sempat ditolak oleh Ketua Forum karena pembatasan kuota.
“Kami pernah mengajukan permintaan Bimtek atau studi banding pada Direksi PT PIM, bahkan sudah di akomodir oleh mereka, namun kami tidak merespons, karena PT PIM hanya mau memberangkatkan tujuh kades dari 15 , Karna pembatasan tersebut kami menolak, “ujar Razali.
Karena pemberangkatan tersebut, membuat sebagian Geuchik, kecewa pada sikap PT PIM yang terkesan sembunyi-sembunyi dalam merealisasikan program tanpa melibatkan seluruh unsur Forum Geuchik Dewantara.
“Kami sangat kecewa terhadap PT PIM, mengapa tidak melibatkan seluruh unsur forum, ini kesannya tidak menghargai satu sama lain, sehingga menimbulkan kisruh di desa yang ada di kecamatan Dewantara, â€kata Razali.
Kedepannya kata Razali, ia akan mencabut surat petisi dukungan yang sudah ditandatangani oleh ke 15 Geuchik tersebut. Ia juga meminta kepada PT PIM untuk menjalin komunikasi yang baik pada desa yang ada kecamatan Dewantara agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Saya berharap pada PT pupuk Iskandar muda agar melakukan komunikasi dengan baik, jangan saat perlu, baru mencari kami, tentunya itu dapat mengganggu keharmonisan yang sudah terbangun antar lingkungan, namun kalo seperti ini terus kejadiannya ada rasa tidak nyaman, Namun bagaimana sikap baiknya akan kita musyawarahkan pada rekan-rekan, †ujar Razali.
Selain itu terkait ring 1, seharusnya ring 1 itu, satu kecamatan Dewantara, karena PT Pupuk Iskandar Muda berada di kawasan kecamatan Dewantara, harapannya semua desa yang ada di kecamatan Dewantara di perioritas sebagai ring 1, harap Seketaris Forum Geuchik Razali.
Kepala Humas PT PIM, Zulhadi saat dikonfirmasi menjelaskan, para Kades yang mengikuti kegiatan studi banding itu adalah Kades ring satu yang terdiri dari Keude Krueng Geukueh, Tambon Baroh, Tambon Tenong, Paloh Gadeng dan Blang Naleung Mameh.
“Studi banding ini dari NPK bukan PIM,†kata Zulhadi.
Ia juga menjelaskan, kegiatan tersebut tak berkaitan dengan pengajuan Bimtek yang diusul oleh forum kecamatan Dewantara, melainkan hanya pelatihan pengetahuan biasa.
“Kegiatan tersebut tidak ada hubungannya dengan Bimtek yang forum ajukan, itu hanya pelatihan studi banding biasa, yang di berangkat kan juga dari ring satu,†ujar Zulhadi.
Lanjut Zulhadi, “saya sendiri akan mengklarifikasi dengan Camat dan anggota forum tentang perkara ini, saya pastikan ini salah paham,†kata Zulhadi.
Sementara itu, Camat Dewantara saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (28/10) menjawab, pemberitahuan disampaikan pada malam nya. Agenda itu memang dari PIM sudah lama direncanakan namun kepastian baru malam sebelum keberangkatan dan hanya beberapa desa yg bersentuhan langsung. Sehingga timbullah kesan seperti itu, namun situasi sementara masih terkendali.
“Ya, hal wajar rekan rekan Geuchik kecewa karena mereka mengajukan nya bersama sama, namun respon PIM tidak sesuai dengan yang di ajukan.
Camat Yuda juga menjelaskan, kami lebih melihat ke hubungan Muspika tetap aman terkendali dan tidak menggangu konsep pemerintahan.
“Itu dia yg membuat para geuchik menjadi seperti ini, bisa saja hubungan mereka ke PIM saat ini menjadi renggang,” ujar Camat Yuda.
Ya jelas. Kegiatan PIM kan tidak merepresentasikan konsep pemerintahan secara besar, itu hanya bagian kecil. Konsep pemerintahan sangat luas, ya kan. Jadi secara umum roda pemerintahan masih terkendali. Yang terpenting tupoksi utama pemerintahan tidak terganggu dan terkendali, kata Nawafil Mahyuda.
Secara khusus hubungan mereka Geuchik dengan PIM bisa saja renggang untuk saat ini dan itu sangat wajar.
Nanti secara khusus, kami Muspika akan tanyakan kepada Direksi mengapa bisa terjadi hal seperti ini, pungkas Camat Dewantara. []