Durasi, Lhokseumawe – Angka kematian berlalu lintas di 5 kabupaten/kota wilayah Provinsi Aceh, sepanjang bulan Januari sampai November 2024 mengalami penurunan 174 orang. Apabila, dibandingkan dengan tahun 2023 berjumlah sebanyak 199 orang, meliputi Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireun, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.
” Kalau dipersentasekan ada turun angka kematiannya 25 orang ditahun 2024. Ini hasil kerja keras Kita bersama stekholder terkait, ” ucap Kepala Kantor Perwakilan Jasa Raharja Lhokseumawe, Azi Suzi Wijaya ketika ditemui Durasi diruang kerjanya, Kamis (19/12).
Disebutkan, berdasarkan data sementara hingga akhir tahun 2024 ada 1.167 orang yang mengalami Luka-luka di jalan raya. Sedangkan, untuk Luka-luka pada tahun 2023 ada 1.150 orang.
” Lebih Rp20 milyar klaim santunan yang Kita berikan akibat kecelakaan berlalu lintas. Klaim yang Kita berikan itu bervariasi dimana untuk yang meninggal dunia masih ada ahli warisnya memperoleh santunan sebesar Rp50 juta per orang, yang tak memiliki ahli waris dengan santunan Rp4 juta per orang dan korban Luka-luka sebesar Rp20 juta per orang, ” paparnya.
Sementara dalam rangka menekan angka laka lantas di wilayah kerjanya, Kata Azi, pihaknya terus gencar melakukan berbagai upaya sosialisasi dengan Pihak-pihak terkait dan Guru-guru disekolah tentang pentingnya tertib kesadaran berlalu lintas. Termasuk, pemasangan spanduk ataupun poster terkait menjaga keselamatan berkendaraan di jalan raya yang rawan terjadinya kecelakaan berlalu lintas.
” Paling rentan laka lantas itu terjadi didaerah Peusangan, Kabupaten Bireun, yang mana persisnya berada dilintasan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan. Rata-rata korbannya adalah usia produktif berkisar 20-45 tahun, ” pungkas Azi Suzi Wijaya.