” Bagaimana bisa Plt Kadisdikbud bungkam diwawancarai oleh wartawan, ini Jelas-jelas aneh tak masuk akal sehat. Seharusnya, dihari lahirnya itu sebagai Pimpinan wajib berbicara tentang kondisi pendidikan dan tantangannya dimasa depan, ”
Durasi, Lhokseumawe – Ketua Umum Komunitas Komunikasi Informasi Rakyat (K2IR) Aceh, Tgk Jamin, menilai komunikasi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud), Dedi Irvansyah, tentang pendidikan di Kota Lhokseumawe, terkesan buruk. Lantaran alergi diwawancara media pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-136.
” Bagaimana bisa Plt Kadisdikbud bungkam diwawancarai oleh wartawan, ini Jelas-jelas aneh tak masuk akal sehat. Seharusnya, dihari lahirnya itu sebagai Pimpinan wajib berbicara tentang kondisi pendidikan dan tantangannya dimasa depan, ” sesal Tgk Jamin kepada Durasi, (9/5).
Ia mengaku, kecewa dengan prilaku yang cuek saat diwawancarai usai peringatan Hardiknas tahun 2025. Pihaknya, meragukan kapasitas Plt Kadisdikbud tersebut yang abai menyuarakan pendidikan didaerahnya sendiri.
” Itu panggung alias momentum paling tepat menyuarakan pendidikan, kok malah alergi untuk diberitakan. Mungkin sang Plt itu enggak faham terkait tugas pokok dan fungsinya, dimana wawancara dengan media merupakan bentuk komunikasi langsung ke publik, ” timpalnya.
Tgk Jamin, khawatir bila pimpinan dinas itu masih dipertahankan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan pendidikan disana. Kemajuan dunia pendidikan sangat bergantung terhadap kapasitas dan track record pimpinannya yang peduli dan bersedia menyuarakan pendidikan tersebut.
” Kalau kadisnya tak bersuara, gimana pendidikan itu bisa maju dan bangkit. Karena, setiap keberhasilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bergantung dari sikap dan kepribadiannya itu sendiri, ” kecamnya lagi.
Ia berharap, Walikota Lhokseumawe dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk mengkaji ulang posisisi Plt Kadisdikbud itu yang memang tak memiliki kualifikasi tentang pendidikan. Dedi Irvansyah tercatat hanya lulusan Sarjana Teknik dan Magister Teknik (ST dan MT).
” Latar belakangnya dari teknik secara otomatis memang tidak cocok menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Buktinya, Dedi memilih bungkam diwawancarai pada Hardiknas yang berlangsung dihalaman Kantor Walikota Lhokseumawe sepekan lalu, ” papar pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu.
Bungkam
Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kota Lhokseumawe, Dedi Irfansyah, terkesan memilih bungkam ketika diwawancarai awak media pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025. Plt SOrganisasi Perangkat Daerah (OPD) itu memilih asyik berselfie bersama peserta usai upacara Hardiknas, ketimbang menyuarakan tentang kondisi pendidikan didaerahnya.
Bahkan, dirinya dengan tegas beralasan tidak bersedia melayani konfirmasi para pekerja pers kendati hanya dimintai waktu beberapa menit. Sambil berlalu dengan langkahnya yang cuek, Dedi berdalih harus mengikuti rapat dikediaman Walikota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar bertempat di Guest House, sekira pukul 09.30 Wib, Jum’at Pagi (3/5).
” Keu pue wawancara, hana suah keudeh ? (untuk apa wawancara, gak usah saja). Lon neuk jak rapat bak Guest House Pak Walikota ? (Saya mau pergi rapat di Guest House Pak Walikota), ” tolaknya dengan logat bahasa Aceh.
Sorotan dan Kecaman
Ketua Harian Dewan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Aceh (DPP-PWA), mengecam sikap Dedi yang alergi terhadap wartawan. Ia meminta, Walikota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, untuk mencopot jabatan Plt Kadisdikbud tersebut.
Pernyataan senada juga disoroti Poltisi Gerindra DPRK Lhokseumawe, Alfia, bahwa pejabat publik harus terbuka dengan pers. Apalgi, kala itu sedang peringatan hardiknas tentu harus menyuarakan kelangsungan pendidikan dalam menghadapi tantangan era digitalisasi.
Bahkan, Pemerhati Pendidikan Lhokseumawe, Teuku Anwar Haiva, ikut bersuara lantang tyang menilai Plt Kadisdikbud, Dedi Irfansyah, tak mengerti tentang pendidikan. Ia mendesak, walikota untuk melakukan evaluasi terhadap prilaku kadis yang bungkam diwawancarai.