ACEH UTARA – Perayaan Hari Ulang Tahun Ke-42 PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) berlangsung meriah. Konser musik bersama artis Ibukota Jakarta pun digelar, pada Sabtu malam (24/2/2024) di Komplek PIM Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Ironis, malam Nisfu Sya’ban justeru hingga mendapat kecaman dan protes keras dari warga sekitar.
Perayaan tersebut dengan mengelar konser musik bersama artis Ibukota Jakarta, justeru kontra produksi dengan nilai-nilai ajaran agama Islam, adat dan budaya serta kearifan lokal masyarakat sekitar. Terutama di Provinsi Aceh yang menerapkan Syariat Islam.
Padahal, saat itu umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia dan Aceh khususnya, menjalankan ibadah yang merupakan salah satu malam istimewa dan mulia dalam Islam yaitu, shalat tasbih dan zikir kepada Allah SWT.
Bulan Sya’ban juga salah satu bulan istimewa karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan. Tahun ini, bulan Syaban 1445 Hijriyah dimulai sejak matahari terbenam pada 29 Rajab atau Sabtu, 10 Februari 2024 malam.
Sementara itu, malam Nisfu Sya’ban jatuh pada pertengahan bulan Sya’ban, yakni pada Sabtu, 24 Februari 2024 malam hingga Minggu, 25 Februari 2024.
Begitupun, kesakralan malam ampunan ini, sepertinya tak menjadi pertimbangan dari manajemen PT. PIM sehingga terkesan tak mematuhi pelaksanaan syariat Islam di Bumi Serambi Mekah.
Akibat konser musik yang menghadirkan artis berdarah Aceh yaitu, Muhammad Devirzha atau lebih dikenal dengan Virzha ini, menuai berbagai protes dan hujatan dari tokoh dan warga sekitar perusahaan ini.
Camat Dewantara Nawafil Mahyuda saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp mengatakan, kegiatan mereka sama sekali tidak ada koordinasi dengan kami di kecamatan, malam ini saya giat di Masjid Bujang Salim pelaksanaan malam Nisfu Sya’ban dan atas kejadian ini tadi saya tegur keras PT PIM melalui Sekper Maimun, tegas Camat Dewantara.
Salah satu tokoh adat Mukim Krueng Geukueh Abdullah Walid akrab disapa Waled Lah mengaku sudah pernah mengingatkan PT PIM agar menghargai kearifan lokal. Apalagi kegiatan konser tersebut jatuh pada malam pelaksanaan ibadah Nisfu Sya’ban.
Karena itu kata Mukim Lah begitu dia akrab disapa, dia sangat menyangkan penyelenggaraan HUT PT. PIM dengan menampilkan konser musik, yang sangat bertentangan dengan kearifan lokal.
“Saya juga sudah mengirimkan pesan via WhatsApp kepada pihak Humas PT PIM agar menghormati agama dan kearifan lokal. Ini Aceh ada peraturan syariat Islam, bukan seperti daerah lain,†ungkap Mukim Lah dengan nada geram.
“Sangat kami sayangkan pada malam ini PT PIM menyelenggarakan acara HUT PIM dengan menampilkan acara musik, yang sangat bertentangan dengan kearifan lokal. Mohon kepada Bapak untuk menghormati Agama dan kearifan lokal.†Jelasnya Imum Mukim Krueng Geukueh tersebut.
Murdani, salah seorang Geuchik Gampong lingkungan ring 1 PT PIM, Minggu (25/2/2024) juga mengecam kegiatan konser musik pada HUT PT. PIM. Ungkap Murdani, selama ini perusahaan tersebut kurang koordinasi dengan tokoh yang ada di lingkungan perusahaan termasuk para geuchik.
“Humas yang berhubungan dengan masyarakat pun tidak pernah mengajak lagi masyarakat lingkungan sekitar ikut dalam perayaan HUT PT. PIM seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu,” jelas Geuchik Mur
Lanjutnya Geuchik Mur, karena diadakan konsernya bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban, para geuchik dalam Kecamatan Dewantara semua dibully oleh masyarakatnya sendiri.
“Jadi kedepan PT. PIM jangan kaku lagi dengan para geuchik yang ada di lingkungan sekitar. Setiap ada perayaan HUT PT PIM paling tidak kami diberitahukan dengan selembar surat. Kalau kejadian seperti semalam, kami pun kewalahan merespon pertanyaan dan pernyataan masyarakat,” ujar Geuchik Mur.
Lantas, apa kata pihak PT. PIM? Salah seorang komisaris perusahaan ini yaitu Marzuki Daud, yang juga berdarah Aceh belum bersedia memberi keterangan. Politisi Partai Golkar itu minta waktu, untuk mencari keterangan lebih rinci. “Nanti saya hubungi ya,” kata dia saat dikonfirmasi wartawan.
Kepala Humas PIM Zulhadi saat dihubungi awak media mengaku sedang kurang sehat. Dia meminta awak media menghubungi stafnya Dedi Ikhsan.
“Sebentar Pak, saya sedang mengantar Pak Dir,” kata Dedi menjawab konfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp, Minggu, 2 Februari 2024 sore. (*)