Dr Otto: Apa Garansi Mualem untuk Prabowo-Gibran?

  • Bagikan
Dr Otto Syamsuddin sebagai Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Aceh yang juga pernah menjabat eks Ketua Komnas HAM RI.

BANDA ACEH – Eks panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf akrab disapa Mualem yang juga menjabat Ketua umum Partai Aceh (PA) ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan (KTP) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, saat melakukan pertemuan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) berlangsung di salah satu restoran di Kota Banda Aceh, Jumat (3/11/2023).

Pertemuan dengan agenda membahas pemenangan Prabowo-Gibran di wilayah Aceh dihadiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Prima, Garuda dan partai PSI.

Pertemuan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) menunjuk Eks panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang juga menjabat Ketua umum Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf akrab disapa Mualem, pada Jumat (3/11/2023) di Kota Banda Aceh.

“Pada tahun 2019 sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi dan berhasil memberikan kemenangan bagi Prabowo-Sandi sebesar 86 % suara untuk level Aceh,” kata Mualem.

Sementara itu, Dr Otto Syamsuddin sebagai Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Aceh, menilai untuk pemilu 2024, kondisinya sangat berbeda dengan saat pilpres 2019, khususnya untuk Aceh, apalagi kalau kita merujuk pada partai Aceh terkait dengan massa di bawah.

Oleh karena itu, tidak ada garansinya dengan menunjuk Muzakir Manaf sebagai ketua tim pemenangan Prabowo – Gibran. Maka mesin PA akan bekerja penuh untuk menangguk suara rakyat di Aceh, kata Dr Otto dalam keterangannya, pada Kamis malam (3/11).

Ada diskontinuitas antara Mualem sebagai Panglima GAM atau Ketua KPA dan Ketua PA dengan sejumlah mantan Panglima wilayah GAM. Mualem afiliasi politik ke Gerindra (Prabowo), tapi Sofyan Daud menarik elite PA untuk berafiliasi ke PDIP (Ganjar), sementara massa rakyat cenderung sudah terpikat pada capres AMIN (Anies-Muhaimin).

“Jadi, Mualem harus bekerja keras untuk konsolidasi PA terlebih dahulu, terutama menata manuver para elite PA yang kini lebih berperan sebagai agen Monas dari pada sebagai tokoh Aceh,” ungkap Dr Otto, Eks Ketua Komnas HAM RI. (*)

  • Bagikan