Jalur ini merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe-Bireuen. Satu set train set yang terdiri dari dua kereta, melayani perjalanan komuter sebanyak 7 kali perjalanan setiap harinya dengan tarif Rp 2.000.
ACEH – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek perkembangan pembangunan jalur kereta api (KA) Lhokseumawe-Bireuen, Aceh, Sabtu (1/4/2023).
Jalur ini merupakan bagian dari pembangunan Kereta Api Trans Sumatera. Pembangunan jalur kereta api dimulai tahun 2007 lalu.
Kehadiran Menhub Budi Karya Sumadi ke Bireuen, Aceh atas undangan anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Ruslan M Daud akrab disapa HRD untuk melihat kondisi pembangunan jalur kereta api yang sudah mangkrak sejak beberapa tahun terakhir.
Menhub Budi Karya melakukan uji coba menaiki Kereta Rel Diesel (KRD) Cut Meutia yang telah beroperasi sebagai kereta perintis melayani rute Stasiun Krueng Geukueh-Stasiun Bungkaih-Stasiun Krueng Mane.
Jalur ini merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe-Bireuen. Satu set train set yang terdiri dari dua kereta, melayani perjalanan komuter sebanyak 7 kali perjalanan setiap harinya dengan tarif Rp 2.000.
Ke depan, layanan KRD Cut Meutia buatan dalam negeri dari PT INKA ini akan terus diperpanjang pelayanannya, melintasi sejumlah stasiun yakni Stasiun Krueng Geukueh-Stasiun Bungkaih-Stasiun Krueng Mane-Stasiun Geurugok-Stasiun Kutablang.
“Kami tengah upayakan pembangunannya bisa selesai, sehingga bisa beroperasi dengan kecepatan yang bisa terus ditingkatkan. Kalau ini sudah selesai, saya akan mengundang bapak Presiden Jokowi untuk hadir ke sini,” kata Budi Karya.
Menhub Budi Karya juga mengatakan, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan angkutan massal kereta api di Provinsi Aceh untuk memperlancar konektivitas penumpang maupun barang baik antar provinsi, kota, maupun kabupaten.
Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo terkait pembangunan infrastruktur harus dibangun menyeluruh, termasuk di Aceh. Dikarenakan Aceh penuh potensi ekonomi yang dapat terus dikembangkan.
Hadirnya Kereta Cut Meutia ini menjadi satu bukti nyata perhatian kami dalam mengembangkan layanan angkutan massal di Aceh. Pemerintah tidak akan melakukan pembangunan di pulau Jawa, melainkan diluar pulau Jawa tetap akan dilakukan pembangunan termasuk di Aceh, kata Budi.
Menhub Budi mengatakan, nama Kereta Api Cut Meutia itu sangat indah. Diambil dari nama Pahlawan Indonesia berasal dari Aceh. Jadi dengan diberi nama Pahlawan Aceh, menjadi bukti Indonesia sangat cinta dengan Aceh. Bahkan Presiden Jokowi pun sangat cinta dengan Aceh.
Selain berupaya menyelesaikan jalur kereta dari Stasiun Krueng Geukueh ke Stasiun Kutablang, saat ini juga tengah dilakukan upaya penyelesaian jalur kereta api Krueng Geukueh-Paloh, Lhokseumawe.
Jalur kereta api lintas Lhokseumawe-Bireuen yang tengah dibangun ini melewati sejumlah daerah, yakni: Lhokseumawe – Goa Jepang – Paloh – Krueng Geukueh – Krueng Mane – Geurugok – Kutablang – Matang Glumpang Dua – Tanoh Mirah – Bireuen.
Jalur kereta api ini memiliki lebar rel berukuran 1.435 mm (standard gauge). Dengan semakin bertambahnya panjang jalur kereta api yang beroperasi, diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat Aceh dan sekitarnya untuk menggunakan angkutan massal kereta api.
Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Ruslan M Daud akrab disapa HRD, Kehadiran Menhub Budi Karya merupakan angin segar bagi masyarakat Aceh, masyarakat Aceh Utara, masyarakat Bireuen maupun daerah lain untuk peningkatan ekonomi dengan melanjutkan pembangunan jalur kereta api Lhokseumawe – Bireuen.
“Harapan kami mohon dibantu bapak Menhub Budi Karya, tolong sukseskan kereta api Bireuen Lhokseumawe,” ujar HRD.
Dalam kunjungan kerjanya, Menhub Budi Karya didampingi Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal dan Anggota Komisi V DPR RI Ruslan M Daud atau HRD juga meninjau perkembangan pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa, yang menghubungkan dua provinsi yaitu Sumatera Utara dengan Aceh. []