Durasi, Aceh Utara – Bencana alam banjir meluluh lantakkan wilayah Provinsi Aceh, sejak taggal 26 November lalu. Ratusan ribu warga mengungsi dengan nasib tragis terkurung dan terisolasi dari sekelilingnya.
Di tengah luka yang ditinggalkan banjir dan longsor, harapan kembali hadir bagi warga terdampak di Aceh. Uluran tangan datang dari PT Agro Murni yang menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui PT Aceh Makmur Bersama, untuk masyarakat yang kini berjuang bangkit dari musibah.
Bantuan tersebut disalurkan ke empat titik terdampak, yakni Desa Blang Naleng Mameh di Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, serta Desa Paya Rabo, Desa Blang Reuling di Kecamatan Sawang, dan Desa Kuala Cangkoi di Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara. Di lokasi-lokasi ini, warga masih bertahan dengan segala keterbatasan setelah kehilangan rumah, harta benda, dan sumber penghidupan.
Manajer Lokasi atau Site Manager PT AMB di Lhokseumawe, Tarmizi, menyampaikan bahwa seluruh bantuan ini berasal dari PT Agro Murni dan disalurkan oleh PT Aceh Makmur Bersama sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang terdampak bencana. Pihaknya juga ikut menyamangati para korban didaerah bencana.
PT Agro Murni sendiri merupakan perusahaan eksportir Crude Palm Oil atau CPO yang beroperasi di Lhokseumawe. Selain berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan, keberadaan dan aktivitas ekspor perusahaan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan asli daerah, sehingga mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Menurut Tarmizi, perusahaan tidak ingin hanya hadir dalam aktivitas bisnis semata, namun juga berkomitmen untuk berbagi dan mengambil peran sosial, terutama saat masyarakat sedang menghadapi ujian berat akibat bencana alam.
Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok seperti beras, telur, mie instan, gula, sarden, air mineral, pakaian layak pakai, serta perlengkapan penting lainnya yang sangat dibutuhkan warga di pengungsian.
Tangis haru pun menyertai penyaluran bantuan. Abdullah, warga Desa Blang Reuling, mengaku bantuan tersebut menjadi penyambung hidup bagi keluarganya. Ia mengatakan, sejak banjir melanda, kehidupan mereka berubah drastis dan bantuan ini memberi kekuatan serta harapan baru.
Warga berharap kepedulian dan perhatian dari berbagai pihak terus berlanjut hingga kondisi benar-benar pulih. Di tengah duka dan keterbatasan, solidaritas menjadi kekuatan, dan bantuan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh tidak sendiri dalam menghadapi cobaan.
