Lhokseumawe – Universitas Malikussaleh menggelar upacara wisuda magister, sarjana, dan diploma Angkatan ke-32 di Aula GOR Kampus Uteunkot, Lhokseumawe, selama dua hari, Sabtu dan Ahad (5-6/8/2023). Sebanyak 101 mahasiswa lulus dengan predikat Dengan Pujian (cum laude).
Prosesi upacara wisuda Angkatan ke-32 digelar dalam empat sesi selama dua hari yang diikuti 249 wisudawan laki-laki dan 607 wisudawan perempuan. “Dari total 856 wisudawan, paling banyak dari Fakultas Teknik sebanyak 219 orang,†ungkap Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerja Sama Universitas Malikussaleh, Dr Teuku Nazaruddin, Sabtu (5/8/2023).
Ia merincikan, dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang diwisuda sebanyak 133 wisudawan, Fakultas Pertanian sebasnyak 111 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 177 wisudawan, Fakultas Hukum 75 orang, dan Fakultas Kedokteran sebanyak 81 wisudawan.
Mewakiliki alumni Universitas Malikussaleh, Prof Dr M. Sayuti, membandingkan berbagai kemajuan yang diperoleh mahasiswa sekarang dengan masa-masa ia kuliah dulu. Dengan berbagai sarana pendukung, dosen berkualitas, dan berbagai kemudian lainnya, mahasiswa Universitas Malikussaleh saat ini harus lebih mampu bersaing dengan alumni dari berbagai kampus lain.
“Dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, saya yakin para alumni mampu bersaing dengan lulus dari kampus lain, baik dalam maupun luar negeri,†ujar alumni Universitas Malikussaleh pertama yang menjadi guru besar.
Rektor Prof Dr Herman Fithra, Asean Eng, menyebutkan wisuda Angkatan ke-32 menjadi lebih bermakna karena digelar berdekatan dengan peringatan Dies Natalis Universitas Malikussaleh ke-54 pada 12 Juni 2023 lalu sekaligus bertepatan dengan 22 tahun menjadi kampus negeri.
“Kini kampus Unimal semakin berkembang dengan banyak mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia kuliah di sini. Dengan lokasi kampus yang terletak di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Universitas Malikussaleh ikut mendorong kemajuan daerah,†ujar Herman Fihtra.
Ia juga menyinggung sejumlah pencapaian Universitas Malikussaleh dalam lima tahun terakhir. Baru-baru ini, status Universitas Malikussaleh juga berubah satker menjadi Badan Layanan Umum (BLU). “Kemudian Unimal pun berhasil menduduki rangking pertama di Aceh versi Webometrics,†ujarnya.
Herman Fithra juga menyebutkan ada 970 mahasiswa dari berbagai kampus negeri dan swasta di berbagai kota di Indonesia, memiliki Universitas Malaikussaleh sebagai kampus pilihan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Pilihan ini bukan tanpa sebab, mereka melihat kemajuan Unimal dalam beberapa tahun terakhir ini,†ujarnya.
Ia juga mengharapkan dukungan semua pihak agar Universitas Malikussaleh dapat segera memulai pembangunan rumah sakit pendidikan di Reuleut, Aceh Utara. Selain sebagai pusat pendidikan bidang kesehatan, kehadiran rumah sakit tersebut juga berkontribusi untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyakat.
Kepada alumni, Rektor mengingatkan perubahan dunia kini semakin cepat sehingga alumni dituntut memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat dan meningkatkan kapasitas diri dalam berbagai bidang. “Ke depan, dunia terus berubah dalam hitungan semester bahkan berubah drastis dalam sebulan,†ujar Herman.[]