Elpiji 3 Kg Sulit Didapat di Aceh Utara, Disperindagkop: Kebutuhan Gas bagi Masyarakat Meningkat

  • Bagikan
Ilustrasi gas LPG 3 Kilogram (Istimewa)

ACEH UTARA— Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Aceh Utara, menanggapi kasus gas Elpiji 3 kilogram yang disebut-sebut langka di daerah tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Aceh Utara, Irwandi, mengatakan, gas ‘melon’ itu sebenarnya tidak mengalami kelangkaan, dengan kuota yang ada saat ini justru lebih dari cukup.

“Yang terjadi saat ini di Aceh Utara sebenarnya tidak terjadi kelangkaan gas Elpiji 3 Kg itu,” kata Irwandi, kepada awak media, di Kantor Bupati Aceh Utara, Senin 17 November 2025.

Irwandi menyebut, pihaknya memprediksi kebutuhan gas Elpiji 3 kilogram di Aceh Utara seperti pada Juli 2025 sekitar 13.700 metrik ton atau hampir 5 juta tabung. Ia membayangkan gas sebanyak itu tidak akan membuat kelangkaan di lapangan.

“Kalau kita kalkulasikan dengan angka 5 juta tabung, apakah terjadi kelangkaan. Kalau menurut saya itu tidak terjadi kelangkaan, karena itu akan melebihi kuota,” kata Irwandi

Irwandi mencotohkan, dalam satu pangkalan menerima pasokan gas dua kali dalam sepekan. Sedangkan satu pangkalan terkadang mendapatkan jatah gas 80, 100 hingga 150 tabung.

“Jadi (setiap pangakalan) itu berbeda-beda kebutuhannya, yang terjadi saat ini kenapa hampir terjadi kelangkaan. Itu dikarenakan sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sehingga kebutuhan gas bagi masyarakat secara otomatis meningkat,” ucapnya.

Irwandi menambahkan, kecukupan gas elpiji bagi masyarakat tentu akan selalu stabil, terlebih pihak pangkalan memberitahukan agen terkait acara maulid dan memohon penambahan kuota.

Fenomena di Lapangan Gas Elpiji Sulit Didapatkan 

Sementara itu, kondisi di lapangan sepekan terakhir bahwa gas Elpiji 3 kilogram memang mengalami kelangkaan, dalam artian gas sulit didapat oleh masyarakat menengah ke bawah untuk kebutuhan rumah tangga.

Seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Tgk. Munawir, mengungkapkan, gas sulit didapatkan semenjak tanggal 10 November 2025.

“Gas elpiji ini apapun ceritanya harus ada pengawasan yang lebih ketat di lapangan. Problemnya tidak sama dengan teori di atas meja. Jadi, tolong pihak berwenang mari sidak ke lapangan secara serius,” kata Tgk. Munawir. []

  • Bagikan
Exit mobile version