Muncul fenomena tak biasa Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman. Dua negara di Timur Tengah ini mengalami intensitas hujan lebat hingga menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah, termasuk Bandara Internasional Dubai.
Laporan The Guardian menggambarkan kota gurun Dubai, UEA, dilanda banjir setelah mengalami curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir. Banjir menutup jalan raya utama dan mengganggu penerbangan di bandara Dubai.
Penerbangan di bandara internasional tersibuk di dunia itu pun lumpuh sejak Selasa (16/4/2024), dan terpaksa dialihkan ke bandara lain.
Potongan gambar serta video kondisi bandara Dubai pun ramai berseliwesan di media sosial. Terlibat bagaimana pesawat melaju lambat di lintasan yang tergenang air dan telah berubah menjadi seperti danau.
Sebelumnya, dilansir Sky News, operasional bandara dihentikan selama 25 menit karena cuaca buruk, dengan setidaknya 21 penerbangan keluar dan 24 penerbangan masuk dibatalkan pada siang hari, dan tiga penerbangan dialihkan ke bandara lain.
Seorang juru bicara bandara yang dikutip oleh Gulf News mengatakan penerbangan akan menuju ke “bandara terdekat yang tersedia”.
“Bandara bekerja keras dengan tim tanggap dan mitra layanannya untuk memulihkan operasi normal dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi pelanggan kami,” kata juru bicara tersebut.
Sementara itu, Flydubai mengatakan pihaknya untuk sementara menangguhkan semua penerbangannya yang berangkat dari Dubai hingga pukul 10 pagi waktu setempat pada hari Rabu karena cuaca buruk.
Penumpang didesak untuk menanyakan kepada maskapai penerbangan mereka tentang informasi terbaru tentang status penerbangan mereka.
Malapetaka
Hujan deras mulai turun pada Senin (15/4/2024) malam. Pada Selasa (16/4/2024) malam, curah hujan di Dubai tercatat lebih dari 142 mm (5,59 inci) – biasanya merupakan jumlah rata-rata hujan yang turun dalam satu setengah tahun.
Rata-rata curah hujan mencapai 94,7 milimeter atau 3,73 inci dalam setahun di Bandara Internasional Dubai, bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional dan pusat maskapai penerbangan jarak jauh Emirates.
Beberapa wilayah pedalaman UEA mencatat curah hujan lebih dari 80 mm (3,2 inci) selama 24 jam hingga pukul 8 pagi pada Selasa, mendekati rata-rata tahunan sekitar 100 mm. Hujan sendiri jarang terjadi di UEA, di Semenanjung Arab yang gersang, namun terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin yang lebih sejuk.
Rumah-rumah pun terendam banjir dan kendaraan ditinggalkan di jalan raya karena terjebak banjir. Banyak jalan dan daerah lain yang kekurangan drainase karena kurangnya curah hujan yang teratur.
Pusat perbelanjaan utama Dubai Mall dan Mall of the Emirates juga mengalami banjir, dengan air setinggi mata kaki di setidaknya satu stasiun Metro Dubai. Dilaporkan juga petir terlihat menyambar di langit, sesekali menyentuh ujung Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.
Akibat banjir, sekolah-sekolah ditutup di seluruh UEA dan diperkirakan akan tetap tutup pada Rabu. Pemerintah Dubai juga memperpanjang masa kerja jarak jauh bagi para karyawannya hingga Rabu.
Hingga berita ini ditulis, setidaknya satu orang tewas akibat bencana tersebut.
Hujan di Oman
Sementara di Oman, setidaknya sebanyak 19 orang tewas akibat hujan lebat dan banjir bandang.
Laporan Al Jazeera menyebut jumlah korban tewas yang diumumkan pada Selasa termasuk setidaknya sembilan anak sekolah dan sopir mereka, di mana kendaraannya tersapu air banjir di Samad A’Shan pada Minggu.
Komite Nasional Manajemen Darurat Oman mengatakan tim penyelamat masih mencari dua orang yang hilang.
Akibat cuaca buruk, pemerintah memberikan hari libur kepada staf administrasi di sektor publik dan swasta di beberapa provinsi Oman, sementara kerja jarak jauh direkomendasikan di wilayah lain di kesultanan.
Warga juga diimbau untuk mengungsi ke tempat penampungan jika merasa dalam bahaya atau diminta oleh pihak berwenang. Di sisi lain, polisi dan tentara dikerahkan ke provinsi Ash Sharqiyah Utara yang paling terkena dampaknya untuk mengangkut warga keluar dari daerah banjir. (cnbc)