Babak Baru Skuad Timnas AMIN, Anies: Lewati Jalan Berliku, Tapi Tak Potong Kompas, Apalagi Potong Konstitusi

  • Bagikan
Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) berfoto bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (kedua kiri), Wakil Kapten Sudirman Said (kedua kanan), Bendahara Gede Widiade (kanan). doc/Timnas Amin

JAKARTA – Calon presiden Anies Baswedan menegaskan bahwa kini pasangan Anies-Gus Imin bersama Koalisi Perubahan, memasuki babak baru setelah ditetapkan sebagai salah satu dari pasangan capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Babak baru itu juga ditandai dengan terbentuknya Tim Pemenangan Nasional Anies-Gus Imin (Timnas AMIN).

Anies didampingi Muhaimin Iskandar mengumumkan skuad (line up) Timnas AMIN yang dipimpin seorang kapten Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus, mantan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) 2017 – 2019. Kemudian, M. Syaugi didampingi 12 co-captain.

“Ini menjadi babak baru dari perjuangan kita untuk menghadirkan perubahan di Indonesia. Perjalanan perjuangan ini sudah panjang dan dan banyak pribadi yang terlibat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Semua bergerak untuk sebuah perjuangan, sebuah ikhtiar, dan harapan untuk menghadirkan perubahan yang dirasakan sebagai wujud hadirnya kesetaraan dan rasa keadilan,” ujar Anies saat mengumumkan line up Timnas AMIN di Jl. Diponegoro No. 10, Menteng, Selasa (14/11/2023).

Dia menegaskan, perjalanan yang telah dilaluinya berliku, tidak selalu mulus. Namun, menurutnya, tim AMIN tidak melewati jalan pintas dan potong kompas, apalagi potong konstitusi.

“Kita jalan penuh rintangan, kita lewati penuh dengan keseriusan, keikhlasan, dan kerja keras yang melibatkan ribuan, bahkan jutaan orang yang telah bekerja selama ini.”

Anies menegaskan, kapten Timnas AMIN ada di kampung-kampung, di desa-desa dan di berbagai tempat karena mereka yang selama ini bekerja untuk menghadirkan perubahan dan menjadi garda terdepan dalam menjangkau semua.

Selain itu, lanjutnya, Koalisi Perubahan bukan sekadar gabungan partai politik, bukan sekadar politik transaksional, tetapi sebuah
gerakan moral berbasis prinsip dan nilai.

Menurutnya, terbentuknya skuad Timnas AMIN bukan untuk mengkotakkan, bukan soal siapa di dalam atau di luar Timnas. Pasalnya, skuad timnas hanya untuk memenuhi persyaratan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) di mana pasangan capres-cawapres harus memiliki tim pemenangan.

“Karena itu, selama ini tim pemenangan jalan terus, tidak berubah, masih bergerak terus. Ini formalisasi karena harus memenuhi persyaratan. Line up Timnas untuk memperluas gerakan, bukan malah mempersempit.”

Anies mengimbau para relawan dan kader parpol Koalisi Perubahan yang selama ini telah bekerja untuk tetap jalan terus. “Kami menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada semua yang bergerak bersama, dan akan terus bergerak bersama sampai ikhtiar perubahan ini ditakdirkan terjadi.”

Dia menganalogikan Timnas AMIN ini seperti skuad sepakbola sehingga berharap pertandingan berjalan dengan adil (fairplay), penuh dengan sportivitas, penuh dengan semangat kebersamaan. “Sebuah pertandingan ada lawan, semua teman dalam demokrasi. Lawan dalam sepakbola adalah teman dalam olahraga [lawan dalam pilpres adalah teman dalam demokrasi],” tutur Anies. (*)

  • Bagikan