ACEH UTARA- Pemerintah Kabupaten Aceh Utara meminta kontraktor di bawah PT Rudi Jaya sebagai pelaksana proyek Bendungan Irigasi Krueng Pase, di Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, agar tidak terkendala para petani yang ada di sejumlah kecamatan dari sayap kiri dan kanan untuk bisa mengelola 15.000 hektare areal persawahan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf, melalui Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani, kepada wartawan, saat meninjau ke lokasi proyek bendungan tersebut, Kamis 10 Februari 2022.
Pada kesempatan itu, Wabup Aceh Utara juga berdialog secara langsung dengan perwakilan perusahaan terkait progres pekerjaan pembangunan proyek itu.
“Kondisi proyek Bendungan Irigasi Krueng Pase yang sedang dikerjakan kontraktor asal Jawa Timur itu dinilai lamban, dan terkesan seperti ada masalah. Kita meminta kepada kontraktor proyek tersebut untuk dapat membuka sayap kiri dan kanan, agar bisa dialiri air ke saluran irigasi dan keduanya hidup. Sehingga para petani yang ada di daerah itu bisa mengelola areal persawahan secara normal sebagimana biasanya. Jangan terhambatlah, ini demi sektor pertanian Aceh Utara supaya tidak menjadi terkendala,” ungkap Hamdani.
Hamdani menambahkan, Pemkab Aceh Utara akan mengupayakan untuk menormalkan saluran irigasi sayap kanan dan kiri. Sehingga para petani di beberapa kecamatan sekitar dapat kembali menggarap persawahan mereka.
“Kita sudah meminta kepada pihak kontraktor agar pekerjaan proyek bendungan terus dikerjakan, tanpa menghambat aliran air kedua saluran untuk masyarakat petani,” ujar Hamdani. [] (Red).
