ACEH UTARA – Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah mengundang orang tua calon siswa (casis) Bintara Pria dan Wanita serta calon tamtama PK AL yang telah lulus seleksi penerimaan prajurit TNI AL Gelombang I Tahun 2022 Satdik I Tanjung Uban.
Gelombang I TA 2022, yang dilaksnakan di Lapangan tembak pistol Jefri Hendrawan Mako Lanal Lhokseumawe, Jl. KKA KM.2 Paloh Igeuh Kec. Dewantara, Kab. Aceh Utara, Rabu (16/3/2022).
Sesuai dengan kebijakan pimpinan TNI AL Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, agar Komandan Lanal merekrut putra putri terbaik daerah untuk memenuhi kebutuhan personel untuk pengawak Kapal Angkatan Laut dan Pos TNI AL.
Sebagai Sub Panitia Daerah (Panda) Pangkalan TNI AL Lhokseumawe pada hari ini mengundang orang tua Casis Caba dan Catam yang telah lulus seleksi tercatat 10 casis Bintara Pria, 2 casis Bintara wanita dan 12 casis Tamtama dinyatakan lulus setelah mengikuti beberapa tahap seleksi daerah di Lantamal I Belawan terdiri dari lemeriksaan administrasi (Rikmin), kesamaptaan jasmani, kesehatan, akademik, psikolog, mental ideologi (MI) dan diakhiri dengan pemantauan akhir (Pantukhir) daerah oleh Aspers Kasal melalui videoconference.
Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah dalam sambutannya menyampaikan, tugas pokok TNI AL salah satunya menurut undang-undang yaitu menegakkan hukum dilaut dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional.
Selain itu, TNI AL terdapat 4 (empat) unsur satuan kerja yang ada di TNI AL diantara Pangkalan Lantamal/Lanal, Kapal Perang (KRI), Pasukan Marinir dan Pesawat Terbang.
Tugas Pangkalan TNI AL seperti Lanal Lhokseumawe secara proporsional melaksanakan tugas dan fungsi pangkalan sebagai tempat Pengkalan KRI (Kapal Perang), pembekalan duklog, pemeliharaan serta perbaikan, istirahat/messing dan rekreasi yang dikenal dengan istilah 5R yaitu Rebase, Replenishment, Repair, Rest and Recreation, bagi unsur-unsur TNI AL yang melaksanakan operasional baik Kapal Perang Republik Indonesia maupun Pesawat Udara.
Pengamanan sektor laut dan bekerja sama dengan Pemda melaksanakan bakti sosial kepada masyarakat pesisir serta pembinaan potensi maritim diwilayah kerja Lanal Lhokseumawe.
24 calon siswa perwakilan Sub Panda Lanal Lhokseumawe yang dinyatakan lulus pantukhir merupakan putra putri terbaik Aceh yang sebelumnya mendapatkan pelatihan dan pembinaan meliputi kesamaptaan jasmani, kesehatan, akademik, Psikolog dan Mental Ideologi dari pelatih/pembina Lanal Lhokseumawe yang dilaksanakan di Rancung yang merupakan Pusat Pelatihan TNI AL bagi Putra Putri Aceh yang akan mengikuti seleksi TNI AL selama 2 bulan tanpa dipunggut biaya.
Saat ini, TNI Angkatan Laut khususnya Lanal Lhokseumawe sudah mendirikan Pusat Pelatihan (Puslat) di Rancung untuk melatih dan membina putra putri terbaik Aceh yang akan mengikuti seleksi masuk menjadi Prajurit TNI AL sebagai pengawak Kapal Perang, Marinir dan pengawak Pos TNI AL diwilayah kerja Lanal Lhokseumawe mulai dari Kabupaten Pidie sampai Aceh Tamiang.
Danlanal berkeinginan agar prajurit Lanal Lhokseumawe sebagian besar diisi prajurit asli putra Aceh, khususnya anak-anak pesisir yang bersedia mendedikasikan diri dan siap bekerja keras, serta mempunyai jiwa dan semangat untuk ikut serta membela negara, melalui seleksi masuk penerimaan prajurit TNI AL dalam rangka untuk mengabdi kepada negara dan bangsa Republik Indonesia.
Sebelum mengakhiri sambutan dan pengarahan Danlanal menanyakan kepada seluruh orang tua Calon Siswa, selama anaknya mengikuti pelatihan/pembinaan di Lanal Lhokseumawe serta test seleksi apakah ada oknum yang yang mengaku dapat membantu kelancaran kelulusan dan meminta sejumlah uang, seluruh orang tua menjawab ‘tidak ada’.
Jika ada yang menghubungi bapak ibu berkaitan dengan biaya selama seleksi anak bapak ibu abaikan saja dan segera laporkan kepada pihak Lanal Lhokseumawe agar ditindak lanjuti, ucap Danlanal Lhokseumawe.
Salah satu perwakilan orang tua calon siswa, Nauval Abrar mengucapkan ribuan terima kasih kepada Lanal Lhokseumawe yang sudah melatih dan membina anak-anak selama ± 2 bulan secara gratis, yang sebelumnya anaknya bekerja jualan ikan di pasar dan sekarang sudah lolos seleksi dan akan mengikuti pendidikan TNI AL serta tidak dipungut biaya sepeserpun. (*)