ACEH – Saat ini masyarakat sedang menantikan pengumuman resmi dari Pemerintah terkait dengan penyesuaian harga BBM.
Penyesuaian ini terpaksa harus dilakukan oleh Pemerintah karena bila tidak, maka beban yang ditanggung oleh APBN semakin membengkak dan tentu ini tidak baik bagi ekonomi nasional karena saat ini subsidi energi adalah sebesar 502,4 T dan bisa bertambah membengkak diangka 700 T.
Apabila penyesuaian ini tidak dilakukan, tentu sebagai masyarakat kita melihat ini adalah pilihan yang sulit bagi Pemerintah. Oleh karena itu, diharapkan kepada Pemerintah agar penyesuaian harga BBM dilakukan dengan perhitungan yang cermat dengan mengacu kepada trend harga minyak dunia serta kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini.
Sehingga penyesuaian yang dimungkin dielakkan ini tidak semakin menambah beban bagi masyarakat. Maka secara bersamaan pemerintah juga diharapkan telah memiliki solusi yang tepat terkait dengan program subsidi yang dapat meringankan beban masyarakat melalui program bantuan langsung tunai (BLT) misalnya atau pola subsidi lainnya, sebagai bagian dari perlindungan sosial dan mampu menjaga daya beli masyarakat sehingga perekonomian Indonesia tetap tumbuh, kata Dosen FEB Universitas Malikussaleh, Aceh Dr. Mohd. Heikal melalui siaran pers, Sabtu (27/8/2022).
Masyarakat juga harus melihat secara positif penyesuaian harga BBM ini terutama masyarakat menengah keatas yang banyak diantara mereka menyalahgunakan dan tidak konsisten dengan program pembatasan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah.
Mari kita bergotong royong bersama sama menghadapi situasi ini dengan tetap optimis memberikan dukungan kepada pemerintah dibawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo dan berharap kondisi global juga semakin membaik dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Indonesia. (*)