LANCANG BARAT, ACEH UTARA – Dedikasi tinggi ditunjukkan oleh Geuchik (Kepala Desa) Gampong Lancang Barat yang memilih menembus rintangan alam demi kembali ke tengah warganya saat musibah banjir melanda. Meski akses transportasi terputus total, sang pemimpin desa nekat berjalan kaki puluhan kilometer melewati hutan demi menjalankan tanggung jawab.
Aksi heroik ini bermula saat Geuchik Lancang Barat Khamaruzzaman sedang berada di Jakarta untuk memenuhi undangan Menteri Pertanian. Kehadiran beliau di tingkat nasional tersebut merupakan apresiasi atas prestasi desa yang diakui di level kabupaten hingga provinsi.
Namun, saat agenda nasional berlangsung, informasi mengenai musibah banjir mulai menerjang Aceh pada tanggal 26. Mendengar kabar tersebut, beliau segera membatalkan seluruh agenda pribadi dan langsung mengambil penerbangan menuju Aceh.
Terjebak di Perbatasan
Langkah beliau sempat tertahan di perbatasan Medan dan Aceh akibat akses jalan utama yang terputus total oleh luapan air. Mengingat kondisi desa yang darurat, Geuchik mengambil keputusan berisiko dengan melanjutkan perjalanan darat meski harus berjalan kaki melalui jalur hutan.
“Beliau sempat memberikan instruksi terakhir kepada perangkat desa, Kadus, dan Tuha Peut sebelum jaringan komunikasi terputus total,” tulis Kamaruzzaman dalam catatan.
Membaur dengan Pengungsi
Selama perjalanan pulang yang ekstrem, sisi humanis sang pemimpin terlihat jelas. Tanpa memandang jabatan. Beliau tidak segan meminta sesuap nasi kepada para pengungsi di perjalanan karena keterbatasan logistik.
Di perbatasan Aceh-Medan, beliau terlihat ikut turun tangan memasak di dapur umum untuk membantu warga lainnya yang terdampak.
Geuchik Lancang Barat Khamaruzzaman menyampaikan, perjalanan ini sekaligus menjadi jawaban atas cibiran segelintir pihak yang menganggap kunjungan ke luar daerah hanyalah sekadar perjalanan dinas biasa.
“Setiap langkah keluar daerah adalah untuk kepentingan desa, dan setiap jalan pulang yang dipaksakan menembus hutan adalah bukti tanggung jawab pemimpin kepada rakyatnya,” ujar Geuchik Khamaruzzaman melalui keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).
Kini, kepulangan beliau disambut hangat oleh warga Lancang Barat. Sejarah mencatat bahwa pemimpin sejati bukanlah mereka yang hanya ada di saat aman, melainkan mereka yang berjuang keras untuk hadir di tengah penderitaan rakyatnya.












