Solusi Terhadap Serangan Hama, Petani Aceh Utara Antusias Sambut Launching Produk Prevathon Pro 200 SC

  • Bagikan
Food Machinery and Chemical (FMC) menlaunching produk Prevathon Pro 200 Sc di Gampong Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (12/6/2024).

ACEH UTARA – Food Machinery and Chemical (FMC) menlaunching produk Prevathon Pro 200 Sc di Gampong Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (12/6/2024).

Turut dihadiri sebanyak 120 petani gampong Babah Buloh dan gampong sekitarnya. Kegiatan ini disambut dengan antusias, dengan harapan petani produk tersebut menjadi solusi terhadap serangan hama penggerek batang yang selama ini mengancam hasil panen mereka.

Solusi terhadap serangan hama, Petani Aceh Utara antusias sambut launching produk Prevathon Pro 200 Sc olehFood Machinery and Chemical (FMC) di Gampong Babah Buloh, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (12/6/2024).

FMC adalah Sebuah Perusahaan terkemuka Global perusahaan manufaktur bahan kimia Amerika yang berkantor pusat di Philadelphia, dengan didedikasikan khusus untuk perlindungan tanaman, kimia dan distribusinya, FMC telah membantu melindungi lahan petani dan hasil panennya selama lebih dari 135 tahun.

FMC didirikan pada tahun 1883 sebagai Perusahaan pompa penyemprot tanaman kacang oleh John Bean, yang mengembangkan penyemprot insektisida pompa piston pertama.

Lebih dari satu abad kemudian, FMC terus melayani pasar pertanian global dengan memberikan solusi inovatif unik dan sistem aplikasi yang berakar pada sains, keamanan, dan keberlanjutan.

Prevathon Pro 200 Sc adalah produk insektisida terbaru dari FMC. Produk ini adalah inovasi teruji dari FMC untuk penggerek batang yang pengaplikasiannya cukup 200 ml/Ha dan sejak awal melindungi hasil panen.

Prevathon Pro 200 Sc juga dikategorikan insektisida label hijau dalam artian tidak membahayakan musuh alami.

Manager FMC Sumatera Utara Aceh, Subardi dalam sambutannya, berharap bahwa Prevathon Pro 200 Sc akan menjadi jawaban akan permasalahan hama penggerek batang yang dihadapi petani, sehingga dapat meningkatkan produksi gabah padi.

“Kegiatan launching produk Prevathon Pro 200 Sc semoga menjadi solusi pencegahan dari hama penggerek batang yang sangat sulit di atasi para petani, sehingga panen gabah padi para petani dapat meningkat,” kata Subardi.

Sales Supervisor FMC Musliadi juga menyampaikan, optimisme atas tanggapan positif petani terhadap produk karena dapat menjawab permasalahan mereka.

“Kegiatan ini mendapatkan antusias dari petani karena keresahan mereka atas hama penggerek batang dapat teratasi dengan produk Prevathon Pro 200 Sc. Semoga kedepannya FMC menjadi solusi dari masalah hama pertanian di Indonesia, khususnya Aceh,” ujar Musliadi.

Sementara itu, dari Balai Penyuluhan Pertanian Abdul Hadi menyampaikan, semoga FMC dan pemerintah dalam berkolaborasi menjaga ketahanan pangan. Launchingnya Prevathon Pro 200 Sc, semoga menjadi mitra dari pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dengan tercegahnya penyakit seperti hama penggerek batang.

Geuchik Babah Buloh Baihaqi, menanggapi kegiatan launching ini sebagai kegiatan yang membawa dampak baik bagi petani dan tidak menyangka bahwa semarak petani sebesar ini dan diluar perkiraan sebelum nya.

“Saya tidak menyangka bahwa masyarakat babah buloh sangat semangat mengikuti kegiatan launching Prevathon Pro 200 Sc, ini melebihi ekspektasi atas antusias masyarakat,” ungkap Baihaqi.

Launching produk tersebut selain mempresentasikan demo plot aplikasi produk atau Brand Value Comunication , FMC juga menjual produknya langsung kepada petani dengan harapan memperluas cakupan perlindungan tanaman di wilayah tersebut.

Tak hanya itu, acara ini juga disemarakkan dengan pembagian hadiah menarik melalui undian, seperti mesin semprot, tumbler, mesin cuci, dan setrika, sebagai bentuk apresiasi kepada para petani yang turut serta dalam acara ini.

Kehadiran Prevathon Pro 200 SC, diharapkan mampu memberikan perlindungan yang efektif dan berkelanjutan bagi tanaman padi, serta menjadi mitra terpercaya dalam menjaga kesejahteraan petani di Indonesia, khususnya di Aceh. (*)

  • Bagikan