ACEH UTARA – Memasuki hari ketujuh banjir besar yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, jumlah korban jiwa kembali bertambah. Hingga Jumat (28/11/2025), tercatat empat warga meninggal dunia, sementara tiga lainnya masih dinyatakan hilang.
Bencana ini turut melumpuhkan aktivitas masyarakat. Seluruh perkantoran, layanan publik, hingga kegiatan pendidikan di 27 kecamatan berhenti total setelah suplai listrik padam dan jaringan komunikasi seluler hilang.
Korban meninggal terdiri atas Muzammil (30), warga Tanjong Babah Krueng, Kecamatan Matang Kuli, yang tersengat listrik saat banjir. Kemudian M. Afdalil (27), warga Jrat Manyang, Kecamatan Tanoh Jambo Aye, yang meninggal terseret arus di area persawahan. Selain itu, dua tenaga pendidik, yakni Kepala SDN 1 Samudera, Fitria, serta Roslina, guru asal Desa Baro Kulam Gajah, Kecamatan Syamtalira Bayu, juga dilaporkan meninggal dunia.

Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil atau Ayahwa, meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto untuk penanganan banjir yang sudah berlangsung sepekan. Surat resmi permohonan bantuan tersebut telah dikirimkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami meminta bantuan Presiden lewat Kepala BNPB. Masih banyak daerah yang belum bisa kami akses karena keterbatasan alat berat dan perahu,” ujar Ayahwa.
Jumlah pengungsi saat ini mencapai 14.713 kepala keluarga atau 44.350 jiwa yang tersebar di 35 titik pengungsian. Sementara itu, warga yang rumahnya terendam banjir tercatat sebanyak 17.741 kepala keluarga atau 46.830 jiwa.
“Kami kerahkan seluruh kemampuan maksimal untuk menjangkau warga,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir juga melanda sejumlah daerah lain di Aceh, termasuk Kabupaten Aceh Timur, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Bireuen, Kota Langsa, Pidie, dan Pidie Jaya. (Adv)












