Dogiyai, Papua Tengah — Satgas Korpasgat bersama TNI-Polri dan aparatur Pemkab Dogiyai menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025 di Mapolres Dogiyai, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan diikuti sekitar 80 peserta dari TNI, Polri, dan ASN Pemkab Dogiyai, menjelang puncak musim hujan dan fenomena La Niña yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026.
Apel dipimpin Kapolres Dogiyai, Kompol Yocbeth M. Mayor dan dihadiri perwakilan TNI, jajaran Polri, serta pemerintah daerah yang diwakili Asisten II Setda, Natalis Agapa.
Kapolres Kompol Yocbeth menekankan pentingnya kesiapan seluruh elemen dalam merespons bencana secara cepat dan tepat.
Berdasarkan data BNPB hingga 19 Oktober 2025, Indonesia telah mengalami 2.606 bencana dengan korban jiwa 361 orang, 37 hilang, 615 luka-luka, dan 5,2 juta warga mengungsi. Menurut World Risk Index 2025, Indonesia menempati posisi ketiga negara dengan potensi bencana tertinggi.
BMKG memprediksi puncak musim hujan berlangsung bertahap dari November 2025 hingga Januari 2026. Fenomena La Niña kategori lemah dapat meningkatkan intensitas hujan, terutama di wilayah selatan termasuk Papua.
Personel akan melakukan deteksi dini, pemetaan wilayah rawan bencana, dan sosialisasi informasi kepada masyarakat. Logistik, sarana operasional, dan kendaraan selalu siap digunakan.
“Satgas Korpasgat siap mendukung seluruh upaya penanggulangan bencana di Dogiyai, bekerja sama dengan Polri dan pemerintah daerah,” ujar Danpos Satgas Korpasgat Moenamani, Lettu Pas M. Iqbal Fahriyansyah, melalui keterangan pers, Kamis (6/11).
Simulasi tanggap darurat akan digelar rutin, termasuk evakuasi, penyaluran bantuan, trauma healing, dan pemulihan infrastruktur sesuai prosedur.
Apel ini menegaskan sinergi TNI, Polri, dan pemerintah daerah dalam mitigasi bencana, demi melindungi keselamatan masyarakat dan meminimalisir potensi kerugian.












