Risalah Aceh Hasilkan Rekomendasi Strategis untuk Pengelolaan Pesantren di Indonesia

  • Bagikan

Samalanga, Bireuen – Silaturahmi Nasional (Silatnas) Satuan Pendidikan Muadalah Salafiyah ke-6 telah sukses diselenggarakan di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Bireuen, Aceh, pada 17-19 Januari 2025. Acara yang dihadiri oleh berbagai pimpinan pesantren muadalah dari seluruh Indonesia ini menghasilkan dokumen penting bernama “Risalah Aceh,” yang berisi sejumlah rekomendasi strategis untuk memperkuat kontribusi pesantren di tanah air.

 

Dalam pembukaan, kegiatan ini menekankan pentingnya menjaga tradisi dan berinovasi dalam mendukung pendidikan Islam berbasis pesantren. Selain menjadi ajang silaturahmi, acara ini juga diwarnai dengan penyerahan Izin Operasional dan penandatanganan Pakta Integritas dengan pesantren muadalah baru yang bergabung.

 

Risalah Aceh merangkum empat isu utama yang menjadi fokus perhatian, yaitu:

 

  1. Penguatan Manajemen Kepengasuhan di Pesantren

Para peserta Silatnas sepakat bahwa manajemen kepengasuhan yang bersih dan sehat menjadi kunci utama dalam memastikan tumbuh kembang santri. Standar operasional yang jelas, pelatihan bagi pengasuh, serta jaminan keamanan dan kenyamanan menjadi prioritas utama.

 

  1. Pencegahan Bullying di Lingkungan Pesantren

Pesantren diminta mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi karakter untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan. Pendidikan nilai empati, kasih sayang, dan penghormatan terhadap sesama menjadi langkah strategis yang direkomendasikan.

 

  1. Pemanfaatan Media Sosial untuk Dakwah dan Pendidikan

Dengan berkembangnya teknologi, peserta Silatnas menyoroti pentingnya optimalisasi media sosial sebagai sarana dakwah yang kreatif dan edukatif. Produksi konten berkualitas sesuai ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjadi fokus agar pesantren mampu menjangkau generasi muda secara lebih efektif.

 

  1. Penataan Birokrasi Pesantren

Rekomendasi terakhir menitikberatkan pada perlunya penguatan peran pemerintah melalui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren di Kementerian Agama. Hal ini diharapkan dapat mendorong terciptanya layanan informasi dan administrasi yang mudah serta integratif untuk mendukung pengelolaan pesantren.

 

Pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, melalui Wakil Direktur I Dayah MUDI yang juga Mudir Ma’had Aly MUDI, Dr. Abi Zahrul Mubarrak HB, M.Pd., dalam acara penutupan menyampaikan pentingnya sinergitas antara ulama dan pemerintah dalam pengembangan pendidikan pesantren. “Sebagaimana dapat disaksikan dalam sejarah peradaban Islam, sinergi antara ulama dan pemerintah berperan besar dalam menentukan keberhasilan pengembangan pendidikan. Dukungan pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap kemajuan pendidikan, dan begitu pula sebaliknya. Saya berharap agar para pengelola Pesantren Muadalah Salafiyah dapat menjaga amanah yang telah diberikan pemerintah dengan sebaik-baiknya,” ujar Abi MUDI.

 

Selain itu, Aba Sayed Mahyuddin TMS, mewakili keluarga besar Dayah MUDI, menyampaikan rasa terima kasih atas dipilihnya Dayah MUDI sebagai tuan rumah Silatnas tahun ini. “Kami berharap Silatnas ini dapat mempererat kekompakan dan silaturahmi yang berkesinambungan antara para pimpinan pesantren Salafiyah, sehingga ke depan mampu membangun kerja sama yang bermanfaat dan bermaslahah,” ungkapnya.

 

Koordinator FKPM Salafiyah, Dr. KH. Ahmad Taufiq, juga menegaskan bahwa Risalah Aceh merupakan hasil diskusi dan musyawarah intensif yang mencerminkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren. “Kami berharap rekomendasi ini dapat menjadi pedoman strategis bagi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia,” tambahnya.


Pada hari pembukaan dihadiri oleh Direktur pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. Dr. BASNANG SAID, S.Ag, M.Ag, yang diwakili oleh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Dr Basnang Said, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MS dan  Kepala  Dinas Pendidikan Dayah Aceh, DR. Munawar A. Jalil, MA.

Acara ini mendapat apresiasi luas dari para peserta yang berharap hasil Silatnas mampu memberikan manfaat besar bagi umat Islam di Indonesia dan dunia. {Yudi Wbc}

  • Bagikan