Durasi, Lhokseumawe – Puluhan kendaraan terjaring dalam razia operasi keselamatan tahun 2025 di Kota Lhokseumawe. Kegiatan itu berlangsung selama 13 hari sejak tanggal 10-23 Februari mendatang.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Lhokseumawe, AKP Moch Abdhi Hendriyatna, S.I.K, M.H melalui Kaur Bin Ops, Ipda Imran, SE mengatakan, hampir sebagian pelanggar didominasi kalangan orang dewasa dikarenakan kurang memiliki kesadaran berlalu lintas, baik roda 2 maupun roda 4. Mereka, banyak membandel dan bangga ketika melanggar peraturan berlalu lintas dijalan raya, seperti tidak memakai helm, mengabaikan safety belt hingga bermasalah dengan kelangkapan administrasi dan komponen kendaraan.
Namun, ada juga kalangan pelajar dan mahasiswa yang kedapatan yang tidak mematuhi aturan, seperti pakai knalpot brong, tak memiliki SIM, STNK, melewati lampu merah hingga persoalan kebut-kebutan di jalan raya. Padahal, polisi lalu lintas gencar melakukan sosialisasi ke sekolah dan perguruan tinggi tentang pentingnya kesadaran berlalu lintas.
” Operasi kali ini Kita mengedepankan penindakan secara preventif sebesar 30 persen, reprensif 20 persen, dan preemtif 50 persen. Tujuan utama dari operasi keselamatan adalah menurunkan angka kecelakaan di jalan raya, ” jelas Imran kepada Durasi, Kamis (13/2).

Ia menjelaskan, preventif adalah upaya mencegah pelanggaran hukum. Sedangkan, reprensif upaya memulihkan norma-nora hukum atau tertib hukum yang berlaku.
Sementara, preemtif upaya yang dilakukan polisi lalu lintas pada tingkat proses pengambilan keputusan dan perencanaan. Dimana, dilakukan kegiatan dalam bentuk himbauan dan peneguran, ” papar Imran.