BOGOR- Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang sangat penting. Bisa dikatakan setiap individu tidak terlepas dari tanpa berkomunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Bagaimanapun dan dalam kondisi apapun keberadaan seseorang, pasti selalu membutuhkan komunikasi untuk mempertahankan hidupnya. Bukankah manusia itu makhluk sosial? Yang selalu hidup dalam suatu kelompok masyarakat secara sosial.
Komunikasi akan selalu dilakukan sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Proses komunikasi ditujukan untuk penyampaian suatu pesan kepada orang lain, yaitu dengan harapan komunikasi tersebut berjalan dengan efektif. Komunikasi yang efektif artinya, bila terjadi pengertian, menimbulkan kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku.
Komunikasi yang efektif juga bisa diartikan terjadi bila ada kesamaan antara kerangka berpikir, dalam bidang pengalaman antara komunikator (pengirim) dengan komunikan (penerima).
Dr. Ir. Amiruddin Saleh, salah satu dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) pernah mengatakan, bahwa komunikasi yang efektif itu ketika ada persamaan makna pesan antara komunikator dan komunikan. Dalam buku Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2010:68-69) Everett M.Rogers, yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka. Artinya, komunikasi akan selalu terjadi bagaimanapun keadaannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, faktanya tidak hanya komunikasi yang selalu dilakukan, tapi juga pencarian informasi sesuai kebutuhan. Dari masyarakat desa hingga kota. Dari kaum muda sampai tidak terbatas usia, selagi mampu dan bisa menggunakan teknologi yang ada. Komunikasi dan penerimaan informasi itu terus terjadi. Baik melalui media massa maupun media sosial begitu banyak informasi-informasi yang disajikan.
Ada beragam informasi yang disebarluaskan. Dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya hingga informasi untuk mendukung kebutuhan (pembangunan) secara umum. Tinggal kita memilih dan memilah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Terlebih saat ini dalam keadaan pandemi Covid-19 yang masih menjadi tanda tanya besar kapan wabah ini berakhir. Ada banyak informasi yang beterbangan di media, namun lagi-lagi harus benar-benar dipastikan kebenarannya. Agar kita sebagai penerima informasi tidak semakin gigit jari dan ketakutan.
Kita sepakat bahwa lahirnya media massa dan media sosial ini menjadi bagian dari perkembangan teknologi yang sampai hari ini terus berkembang. Kita juga sepakat adanya internet sangat membantu dalam dunia komunikasi dan informasi khususnya. Sebagai contoh, media sosial ada Instagram, Facebook, Line, WhatsApp, Telegram dan lain sebagainya yang saat ini salah satu dari media itu sudah menjadi bagian dalam kehidupan kita sehari-hari.
Meski ada juga tanpa menggunakan media sosial. Namun, sebagian orang menggunakan media sosial dengan tujuan untuk berkomunikasi dan juga untuk mendapatkan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dan diinginkan. Pernah tidak kita merasa ada akun, halaman Facebook (fanspage), dan grup chat yang menurut kita itu menjadi pusat informasi yang sedang kita butuhkan. Terkait pandemi Covid-19 misalnya, kita membutuhkan referensi informasi yang jelas dan akurat, agar bisa memahami bagaimana keadaan negeri yang memang tidak baik-baik saja.
Berkenaan pembangunan dalam pertanian desa. Bahwa petani juga butuh informasi-informasi penting untuk mendukung hasil tani mereka sesuai yang ditargetkan. Ini kembali kepada kebutuhan diri masing-masing, kiranya sebagai generasi bangsa mari bersama-sama saling mengingatkan untuk tidak menjadi korban dari berita hoax. Megapa ini penting? Menurut pengalaman penulis, sampai hari ini faktanya informasi (berita) tidak benar itu masih saja ada dalam kehidupan sehari-hari.
Hadirnya berbagai platform yang bisa dijadikan rujukan sebagai salah satu pusat informasi yang dibutuhkan. Namun, lagi-lagi harus dilihat kebenaran dan keakuratan sebuah informasi tersebut. Disinilah peran kita untuk benar-benar jeli memilih dan memilah akan informasi tersebut. Dan, juga kesempatan baik untuk saling membantu dalam meminimalisir mengkonsumsi berita hoax.
Dunia semakin canggih dan modern. Kehebatan internet sangat positif jika dimanfaatkan dengan baik, lebih-lebih dalam dunia komunikasi dan informasi. Hemat penulis, salah satu cara yang bisa dilakukan agar tidak menjadi generasi ‘pemakan’ hoax adalah dengan berkomunikasi dan terus mencari informasi.
Dengan begitu, kita punya perbandingan dalam memilih dan mengambil informasi sesuai dengan fakta yang ada. Mengingat komunikasi dan informasi ini merupakan aktivitas rutin yang selalu dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Semoga, kita semakin cerdas dalam memanfaatkatkan berbagai kesempatan yang ada. []
Penulis Opini: Mahasiswi Pasca Institut Pertanian Bogor (IPB), Nurhayati.