ACEH UTARA – Calon anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) yang direkrut Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Utara, mempertanyakan nilai hasil ujian tertulis yang menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT) tidak dipublikasikan kepada publik, Selasa, 18 Oktober 2022, dini hari.
Sebelumnya, ujian tulis itu dilaksanakan Panwaslih selama dua hari, yaitu pada 15-16 Oktober 2022 di Universitas Malikussaleh, Jalan Batam No. 8, Kampus Bukit Indah, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokswumawe.
Salah seorang calon anggota Panwascam, Muhammad, menyebutkan, ada kejanggalan dari hasil ujian tulis melalui CAT tersebut. Panwaslih Aceh Utara terlihat tidak profesional dan transparan, tanpa mempublikasikan rekap nilai kepada publik melalui website Panwaslih dari masing-masing peserta sesuai jumlah perkecamatan yang ikut ujian tersebut.
“Inikan uji kompetensi, seharusnya antarcalon peserta itu bisa mengetahui secara jelas nilainya masing-masing dari pengumuman hasil ujian tulis CAT. Artinya, calon perkecamatan dapat melihat perbandingan nilai antarsesama peserta, sehingga tidak muncul kecurigaan terkait proses seleksi. Bahkan
bagi calon yang masuk enam besar pun tidak ditampilkan berapa jumlah nilai mereka. Jangan-jangan nilai yang diperolehnya itu ada yang lebih rendah dari peserta yang tidak lulus seleksi ujian tes tertulis tersebut,” kata Muhammad, Selasa.
Jika terjadi demikian, menurut Muhammad, pihak Panwaslih dinilai tidak transparan dan ada hal yang ditutupi terkait perekrutan Panwascam untuk pelaksanaan Pemilu 2024. Bukan persoalan tidak lulus seleksi maka timbul protes, tapi mengenai ketidakterbukaan informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Maka patut diduga adanya permainan dalam perekrutan calon anggota Panwascam khususnya di Aceh Utara.
“Ujian sistem CAT ini kita melihat hanya sebatas formalitas saja, dan tidak sungguh-sungguh mengedepan profesionalitas. Belum lagi adanya unsur nepotisme dalam seleksi calon peserta, lebih menguntungkan kepentingan keluarganya dari tahapan perekrutan yang dilakukan itu. Karena ada dua kecamatan di Aceh Utara yang kita tahu bahwa lulus ujian itu termasuk keluarga daripada komisioner Panwaslih,” ungkapnya.
Ketua Panwaslih Aceh Utara, Yusriadi, saat dikonfirmasi mengenai Panwaslih Aceh Utara diduga tidak transparan soal nilai ijian tulis CAT, mohon maaf sedang rapat, kata Yusriadi via WhatsApp, Selasa malam (18/10). []