BIREUEN – Panglima Laot Bireuen Badruddin memutuskan menarik kapal Rohingya yang terombang-ambing sejak 26 Desember 2021 di laut Bireuen, Aceh.
Penarikan kapal etnis Rohingya dilakukan, pada Rabu (29/12) sore, karena nelayan tidak mendapat kepastian soal nasib kapal itu dari pemerintah Indonesia.
Panglima Laot Bireuen Badruddin menjelaskan, tidak bisa lagi membiarkan kapal itu terombang-ambing di lautan karena mempertimbangkan ombak tinggi karena angin kencang.
Badruddin juga bertanggung jawab terhadap nelayan yang menarik boat Rohingya apabila ada yang terjadi kalau diproses hukum.
Sekarang lagi ditarik dengan boat nelayan kita, kapal Rohingya tidak bisa menarik ke daratan Bireuen karena tidak bisa melawan ombak. Kami tariknya ke arah perairan Pidie Jaya.
“InsyaAllah, besok pagi kapal sudah merapat di Meureudu, Pidie Jaya. Saat ini saya tidak tahu sudah sampai kemana, karena semua radio nelayan mati dan tidak boleh dinyalakan pada malam hari,†pungkas Panglima Laot Bireuen, Badruddin Yunus. []