Durasi, Lhokseumawe – Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Lhokseumawe, memberlakukan sistem pembelajaran daring selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijjriah/Masehi 2025. Kegiatan itu berlangsung sejak tanggal 6-20 Maret mendatang.
Kepala Sekolah MAN 1 Lhokseumawe, Suriya, S.Ag, M.Pd mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan proses belajar dan mengajar daring bagi Siswa-siswi kelas X dan XI, karena bertepatan dengan ujian madrasah kelas XII. Mereka, harus menjalani penugasan secara online melalui kiriman beberapa materi video terkait ilmu fiqih, aqidah dan dinul islam.
” Jadi, mereka akan mempelajari video yang kita kirimkan untuk selanjutnya dibuat ringkasan. Setiap anak diberikan link untuk masuk ke pembelajaran yang sudah kita buat dengan melakukan absesnsi terlebih dahulu, guna mengatahui siapa yang masuk atau tidak masuk, ” kata Suriya ketika diwawancarai Durasi diruang kerjanya, Selasa (18/3).
Dijelaskan, para pelajar nantinya akan mengupload tugas yang diberikan melalui link dimaksud. Setelah mengikuti petunjuk video yang dibagikan oleh pihak sekolah.
” Mereka tidak libur, tapi tetap belajar dirumah melalui daring. Persis sama menyerupai saat diberlakukan pembelajaran masa covid-19 lalu, ” ujar Kepsek.
Selanjutnya, sebut Suriya, dewan guru akan melakukan penilaian terhadap tugas yang sudah dikerjakan oleh Masing-masing Si anak didik. Bagi yang memperoleh nilai terbaik akan diapresiasi oleh pihak sekolah dengan memberikan penghargaan dalam bentuk sertifikat.
” Yang tertinggi nilainya Kita hargai untuk memotivasi pelajar meraih hasil maksimal. Ini komitemen sendiri para dewan guru, ” ungkapnya.

Ujian Madrasah
Sementara untuk pelaksanaan ujian madrasah bagi kelas XII jadwalnya dimulai sejak tanggal 6-18 Maret mendatang. Pelajar itu terlebih dahulu diwajibkan untuk melakukan pengembalian buku dan mengambil nomor urut ujian tersebut.
” Jadwal ujian madrasah ini bersamaan dengan jadwal pembelajaran ramadhan. Kita jadwal ujiannya mengaju dari instruksi Kementrian Agama (Kemenag), sedangkan tingkat SMA dan SMK jadwal ujian dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ” tutur Suriya.
Ia memaparkan, ujian madrasah ini dulunya adalah ujian nasional atau UN yang paling menentukan untuk kelulusan dan nilai ijazah Siswa-siswi itu sendiri. Sehingga, kelas X dan XI harus diliburkan untuk memudahkan Siswa-siswi kelas XII berkosentrasi penuh menjawab soal ujian tersebut.
” Kita ingin fokus siswa kelas XII, supaya ujian mereka dalam suasana aman dan nyaman tanpa ada lalu-lalang siswa lain yang dapat berpotensi menimbulkan kebisingan disekolah. Dan, semuanya ini sudah dikonsultasikan dan berkomuniskasi langsung sesuai arahan Kemenag Lhokseumawe, ” tutup Kepsek Suriya.