BANDA ACEH – Dalam Rangka Hari Karya Dharma Dhika tahun 2021, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh, menjalin kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh menggelar kegiatan donor darah di Aula Kemenkumham Aceh, di Banda Aceh, Rabu (21/10).
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Aceh, Drs Meurah Budiman bersama pegawai Kemenkumham, pegawai Lapas, dan pegawai Kantor Imigrasi.
Di Kemenkumham Aceh terkumpul darah 64 kantong.
Selain itu, ditempat terpisah PMI Kota Banda Aceh juga bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, menggelar kegiatan donor darah di Loby UPTD Transkutaraja, dan terkumpul darah 44 kantong.
Kepala Kanwil Kemenkumham Aceh Meurah Budiman mengatakan kegiatan donor darah dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap masyarakat Aceh yang membutuhkan darah.
Semoga kegiatan donor darah ini, bisa dilaksanakan secara rutin dua bulan sekali di kantor Kemenkumham Aceh, kata Kakanwil Aceh.
Sekretaris Dishub Aceh Teuku Faisal menyampaikan, kami menyambut baik kegiatan donor darah, ini adalah kali keempat kegiatan donor darah Dishub Aceh. Kegiatan donor darah sebagai bentuk kepedulian ASN dishub Aceh terhadap masyarakat Aceh yang membutuhkan darah, donor darah sangat baik untuk kesehatan.
“Kami mengimbau kepada ASN Pemerintah Aceh berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan donor darah. Apresiasi dan terimakasih kepada PMI Banda Aceh terus bekerjasama dengan kami dalam merealisasi kegiatan donor darah ini mudah-mudahan kegiatan ini terus berlangsung dan lebih baik lagi dimasa yang akan datang, kata Teuku Faisal.
Ketua PMI Kota Banda Aceh Dedi Sumardi, mengapresiasi Kemenkumham Aceh dan Dinas Perhubungan Aceh yang telah melaksanakan kegiatan donor darah rutin.
Dedi mengatakan, bahwa PMI Kota Banda Aceh bertanggung jawab untuk mendistribusikan darah di empat kabupaten/kota, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Kota Sabang.
“Dengan adanya kerja sama dengan Pemerintah Aceh selama ini sangat membantu untuk memenuhi ketersedian darah di PMI Kota Banda Aceh,” pungkas Dedi. (*)