ACEH UTARA – Kesyahbandara dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lhokseumawe melakukan evakuasi Medivac satu Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Conteiner berbendera Malta di Perairan Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dengan jarak dari bibir pantai LK 2 (dua) mil, Kamis (19/2025) dinihari.
Kepala KSOP Lhokseumawe Azwar perintahkan Danpos KPLP Zulmahdi didampingi anggota KPLP Ibni bersama Karantina dan Basarnas Gabungan pada pukul 01.47 WIB menggunakan Tug Boat TB Krueng Geukueh berangkat untuk mengevakuasi ABK Warga Negara Filipina Lumansoc Romeo Longcob (61) yang telah mengalami pusing, pingsan, dan tekanan darah tinggi 19,5/12,5 (sakit struk) di Kapal Conteiner CMA GMA Antoni De St Exufery.
Selanjutnya, pada pukul 02.46 WIB satu ABK dibawa ke pelabuhan Krueng Geukueh, untuk di evakuasi ke RSUD Zainal Abidin Banda Aceh dengan menggunakan ambulance karantina pelabuhan.
Kapal Conteiner CMA GMA Antoni De St Exufery tersebut bergerak dari rute Spanyol menuju Porklang, Malaysia dengan Posisi Kapal : 5°16’3181″N – 97°01’9839″E, kata Danpos KPLP Zulmahdi usai evakuasi ABK di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kamis (19/6) dinihari.
Unsur- unsur yang terlibat, Tim KPLP (KSOP), Karantina, Agen PT.LIDYA MARINE LINE, Posal Krueng Geukueh, Basarnas Kabupaten Bireuen, SAR Kota Lhokseumawe, Pos KP3, dan Polairud Polres Lhokseumawe.
Menurut informasi, Tim PT.LIDYA MARINE LINE Kota Lhokseumawe menerima info dari Capt Kapal CMA GMA Antoni De St Exufery via email tentang satu orang crew kapal yang diduga mengalami pusing, pingsan, dan tekanan darah tinggi 19,5/12,5 (sakit struk) dan membutuhkan evakuasi.
Setelah dikoordinasi oleh pihak dokter Karantina pelabuhan dr. Heri Mukhti menyampaikan, ABK Kapal Conteiner (ABK), Lumansoc Romeo Longcob dibawa ke RSUZA dikarenakan tekanan darah tinggi.
Zulmahdi juga mengatakan, kegiatan evakuasi medis terhadap ABK WNA asal Filipina berjalan dengan lancar, cepat, dan terkoordinasi. Respon cepat dari pihak PT. Lidya Marine Line Lhokseumawe bersama KPLP sebagai kesatuan pengawas laut dan pelayaran serta gabungan menunjukkan kesiap-siagaan lintas instansi dalam penanganan kondisi darurat di wilayah perairan Aceh Utara. (*)
