ACEH UTARA – KRI Raden Eddy Martadinata-331 saat kembali ke perairan Selat Malaka, usai mengikuti latihan gabungan Multilateral Naval Exercise Milan 2022 latihan maritim terbesar yang digelar Angkatan Laut India bersama dengan puluhan kapal perang jenis Frigate dan Destroyer dari berbagai negara di perairan Visakhapatnam, India sejak 26 Februari hingga 4 Maret 2022, disambut oleh Danlanal Lhokseumawe, Kolonel Marinir Dian Suryansyah di perairan Aceh Utara, Selasa (8/3).
Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah dengan antusias menyambut kedatangan KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz.
Keduanya merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XLV atau 45 tahun 1999.
Danlanal Lhokseumawe dengan sigap mengendarai KMC kapal motor cepat SeaHunter Lanal Lhokseumawe dengan kecepatan 33 knot menghampiri KRI REM yang saat itu sedang Lego di perairan Aceh Utara.
Dalam waktu singkat Danlanal tiba di KRI REM dan langsung disambut oleh Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz.
KRI REM merupakan kapal perang kelas Frigate Class dari Satuan Eskorta jajaran Koarmada 1.
Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah mengatakan, kegiatan penyambutan kapal perang yang kembali dari tugas luar negeri, seperti ini sudah merupakan suatu tradisi TNI Angkatan Laut, respect pangkalan-pangkalan TNI Angkatan Laut yang berjajar di sepanjang perairan Indonesia terhadap kedatangan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang selesai melaksanakan tugas.
Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz langsung mengajak Komandan Lanal Lhokseumawe untuk memasuki Lounge room Perwira KRI REM-331, kata Kolonel Marinir Dian.
KRI REM selesai melaksanakan tugas Satgas Multilateral Naval Exercise Milan 2022 kegiatan ini adalah merupakan kegiatan Internasional seluruh Angkatan Laut di dunia yang dilaksanakan secara secara periodik setiap tahunnya dan dilaksanakan berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk menjalin persahabatan antar Angkatan Laut di dunia. KRI REM merupakan duta bangsa untuk melaksanakan tugas muhibah ini, ujar Danlanal Lhokseumawe.
Menurut Kolonel Marinir Dian ia juga mengatakan, Komandan KRI sangat senang menyambut kehadiran Danlanal Lhokseumawe yang onboard langsung diatas kapal perang dan Komandan Lanal Lhokseumawe juga mengucapkan terima kasih atas waktu dari KRI REM untuk singgah sesaat di perairan Aceh Utara.
Dan bersama dengan komandan KRI REM-331 juga onboard Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Multilateral Naval Exercise Milan 2022, Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya saat ini menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Komando Armada I, yang sesaat lagi akan menjabat sebagai Asops Panglima Komando Armada 1, ungkap Danlanal Lhokseumawe.
Sekilas, Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah menjelaskan, situasi keadaan perairan wilayah Aceh khususnya di perairan pesisir Timur Aceh kepada Dansatkor Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya didampingi Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz.
Selain itu, Komandan KRI REM menyerahkan plakat sebagai bentuk respek kepada Lanal Lhokseumawe dan Komandan Lanal Lhokseumawe sebaliknya menyerahkan kopi khas Aceh sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Aceh dibawa dari Lhokseumawe diantar langsung siap saji ke atas kapal perang dan dinikmati oleh oleh prajurit KRI REM bersama dengan danlanal Lhokseumawe.
Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah juga menyampaikan, kepada Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya yang sesaat lagi ke menjabat sebagai Asops Panglima Komando Armada 1 tentang permohonan menambah kehadiran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang melaksanakan patroli, pengamanan, penegakan dan melindungi kedaulatan negara di wilayah perairan Aceh.
“Yang saat ini cukup banyak kegiatan illegal, baik itu berupa penyelundupan maupun perdagangan orang yang terjadi di wilayah perairan Aceh.
Harapan tersebut langsung ditanggapi oleh Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya bahwasannya kita akan menyiapkan unsur-unsur untuk mendukung pengamanan di wilayah pesisir Timur Aceh, guna menekan angka kriminalitas dan ilegal di wilayah Aceh yang tentunya apabila ini terjadi akan sangat berdampak bagi generasi muda, masyarakat Aceh ke depannya,” pungkas Kolonel Marinir Dian Suryansyah.
Dilansir dari laman Wikipedia, KRI Raden Eddy Martadinata-331 merupakan kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA 10514 SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, bekerja sama dengan perusahaan kapal Belanda Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS).
KRI REM-331 memiliki panjang total 105,11 meter, berat 2.365 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot.
Kapal ini didesain untuk menjalankan berbagai misi yaitu peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara, serta peperangan elektronika.
Sistem persenjataan Kapal Perang KRI REM-331 memiliki sistem persenjataan meriam utama OTO Melara 76 mm, super rapid gun, dan rudal exocet MM-40 Block 3 yang memiliki jarak jangkauan 180-200 kilometer.
Selain itu, juga dipersenjatai rudal anti serangan udara Mica yang dirancang efektif dan memiliki kemampuan menyergap sasaran sejauh 20-25 kilometer dengan ketinggian 9144 meter dan terdapat sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm dan sistem torpedo.
Pengecoh rudal termal SKWS DLT-12 T tersebut juga dapat mengacaukan jammer, mengecoh inframerah, dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara ke permukaan.
KRI REM-331 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui system electronic counter measure (ECM) Scorpion 2L dan electronic support measure (ESM) Vigile 100 S. (*)