LHOKSEUMAWE – Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Lhokseumawe kembali menjadi sorotan mencapai 8,47 persen, pada Agustus 2024 tertinggi di Aceh.
Sementara di bawahnya ada Aceh Besar (7,93 persen), Aceh Timur (7,75 persen), Banda Aceh (7,55 persen), dan Langsa (7,34 persen).
“Lhokseumawe yang pernah dikenal sebagai salah satu pusat industri di Aceh, sedang menghadapi tantangan besar dalam sektor ketenagakerjaan,” ujar Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe Ayu Maqfirah dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2025).
Pengangguran yang tinggi akan berdampak panjang terhadap pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
Penurunan aktivitas industri seperti pupuk, gas dan sektor-sektor pendukung lainnya telah meninggalkan kekosongan besar dalam penyediaan lapangan kerja.
Lulusan baru dari berbagai jenjang pendidikan setiap tahun terus bertambah, tanpa diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja baru yang memadai.
Lhokseumawe sebagai kota yang memiliki potensi strategis, seharusnya mampu bangkit dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada.
Menurut Ayu, semua pihak diharapkan bersinergi untuk membawa perubahan nyata, agar Lhokseumawe kembali menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Aceh.
