Ini Kata Kalapas Lhokseumawe Solusi Tangani Over Kapasitas

  • Bagikan
Kalapas Kelas II-A Kota Lhokseumawe, Wahyu Prasetyo. Foto : (Durasi/Erwin)

Durasi, Lhokseumawe – Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani over kapasitas warga binaan yang dialami disejumlah Lembaga Permasyarakatan dipenjuru tanah air. Paling utama solusi awal yang dapat ditawarkan adalah pendekatan secara komperhensif dibidang keagamaan, penyuluhan hukum, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dikalangan nara pidana, pembinaan ketrampilan, hingga optimalisasi maupun pengawasan sistem permasyarakatan secara terpadu.

” Kita terus berupaya memberikan suasana aman dan nyaman dilingkungan lapas. Berbagai perdekatan Kita lakukan, sehingga napi juga memahami dan peduli menjaga ketertiban disini, ” ucap Kalapas Kelas II-A Kota Lhokseumawe, Wahyu Prasetyo ketika ditemui Durasi diruang kerjanya, Sabtu (3/5).

Ia mengaku, pihaknya sering melakukan komunikasi secara intens bersama napi disana. Dengan adanya saling interaksi dan keterbukaan tentunya berbagai kendala atau resiko gangguan dirumah tahanan dapat terdeteksi secara dini.

” Begitu ada kedekatan diantara warga binaan dengan petugas akan memudahkan serangkaian kegiatan pembinaan di lapas. Kita bersama-sama merangkul dan mengajak mereka untuk berprilaku baik, inilah yang Kita jalankan disini, ” tutur Wahyu.

Gedung Lembaga Permasyarakatan Kelas II-A Kota Lhokseumawe. Foto : (Durasi/Erwin)

Selain itu, Sebut Kalapas, pihaknya juga secara rutin melakukan olahraga bagi warga binaan, mulai senam kebugaran, volley ball dan lainnya. Bahkan, menggelar turnamen dikalangan napi setiap tibanya Hari Permasyarakatan, seperti peringatan ke-61 yang sudah dilaksanakan beberapa hari lalu, ” paparnya.

Ia menambahkan, sejauh ini Lapas Lhokseumawe dihuni 571 napi Laki-laki dan perempuan atau mengalami over kapasitas lebih 300 persen. Sedangkan, idealnya hanya berkapasitas 147 orang.

” Jadi, sambil menunggu rampungnya pembangunan LP Punteut yang fokus menanggulangi nara pidana dikawasan pesisir timur Aceh. Kita dari lapas terus melakukan upaya pencegahan berbagai resiko dampak over kapasitas tersebut, ” pungkas Kalapas Wahyu Prasetyo.

  • Bagikan