JAKARTA – Perluasan dan pengembangan Bandara Malikussaleh, Aceh Utara, menjadi prioritas Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan hal tersebut akan segera ditindaklanjuti.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Novie Riyanto mengatakan, dirinya akan memperjuangkan agar bandara tersebut bisa segera dilakukan pengembangan.
Pernyataan itu disampaikan saat saat menerima kunjungan silaturrahmi Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Ruslan M Daud (HRD), di ruang kerjanya, Jumat, (13/1/2023).
“Kami memberikan apresiasi karena Bapak Ruslan terus melakukan pengawalan untuk pengembangan bandara Malikussaleh, kami berjanji akan segera menindaklanjutinya,†ujar Novie Riyanto.
Anggota Komisi V DPR RI asal Aceh, H Ruslan M Daud mengatakan, dirinya akan terus mendorong Kementerian Perhubungan agar mempercepat pembangunan pengembangan fasilitas Bandara Malikussaleh.
Apalagi bandara itu membutuhkan penyempurnaan, untuk landasan pacunya hanya 1.850 M² x 30 M², sehingga cuma bisa dilintasi pesawat kecil seperti Wings Air. Landasan pacu yang dibutuhkan harus 2.250 M² x 45 M² sehingga bisa mendarat pesawat lebih besar.
“Saya yakin beliau paham betul detail kebutuhan pengembangan bandara Malikussaleh,†kata Ruslan.
HRD juga meminta Kemenhub untuk segera melakukan perluasan terminal penumpang, dan pelebaran taxy way dan apron. Mengingat aktivitas penerbangan di Bandara Malikussaleh terus meningkat, sehingga membutuhkan infrastruktur yang memenuhi standar.
“Semoga ini dapat segera diwujudkan. kita juga memohon kepada Kemenhub juga perlu melakukan intervensi terkait harga tiket yang mahal, misalkan harga tiket Medan – Lhokseumawe mencapai Rp 1,2 juta, tentunya ini memberatkan masyarakat,†kata HRD. (*)