HMI Lhokseumawe Minta Presiden Jokowi Bantu Masyarakat di Sarah Raja Aceh Utara

  • Bagikan
HMI Cabang Lhokseumawe dan Aceh Utara melakukan ekspedisi ke Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan. Foto: Dok. HMI
HMI Cabang Lhokseumawe dan Aceh Utara melakukan ekspedisi ke Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan. Foto: Dok. HMI

ACEH UTARA- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe dan Aceh Utara melakukan ekspedisi ke Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat setempat, khususnya mengajar bagi anak-anak di pedalaman itu selama empat hari, yaitu sejak 21 hingga 24 Oktober 2021.

Kabid Pendidikan dan IPTEK HMI Cabang Lhokseumawe, Ari Maulana, dalam keterangannya, Jumat 29 Oktober 2021, menyebutkan, ini merupakan bentuk ikhtiar HMI untuk mengabdi kepada umat dan bangsa. Pihaknya ingin memberikan warna baru di HMI, bagaimana HMI bisa ikut langsung membantu kesulitan dan permasalahan masyarakat kecil.

“Kegiatan mengajar merupakan ikhtiar pengabdian HMI kepada umat. Kami melaksanakan selama empat hari di sana. Setelah itu kami sudah kembali ke Lhokseumawe, kegiatan ini mendapatkan support dari berbagai kalangan. Selain mengajar anak-anak di sana, kami juga ikut membantu masyarakat seperti merenovasi PAUD tempat anak-anak belajar, dan banyak giat lainnya,” kata Ari Maulana.

Ari menambahkan, di Dusun Sarah Raja ada sekitar 36 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk semuanya kurang lebih 120 orang. Sedangkan di PAUD itu ada 10 anak-anak, dan dua anak SD dengan 1 orang guru. Dusun itu merupakan daerah 3T ( Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) dengan keadaan dalam pedalaman di Aceh Utara.

“Jaringan internet/handphone hampir tidak muncul di sana. Akses masyarakat juga cukup sulit, baik itu jalur darat maupun melalui sungai,” ungkap Ari Maulana.

Anak-anak belajar di Dusun Sarah Raja. Foto: Dok. HMI Lhokseumawe
Anak-anak belajar di Dusun Sarah Raja. Foto: Dok. HMI Lhokseumawe

Ketua Umum HMI Cabang Lhokseumawe, Muhammad Fadli, mengatakan, pihaknya sangat miris dan keadaan di sana. Sudah 76 Tahun Indonesia merdeka, tapi masyarakat khususnya di Dusun Sarah Raja seperti masih hidup pada zaman penjajahan. Jangankan untuk bisa hedonisme, untuk kebutuhan dasar mereka saja hampir tidak ada.

Menurut Fadli, seperti dunia pendidikan, kesehatan, air bersih, akses jalan, itu semua masih sangat sulit dan tergolong krisis di sana. Untuk PAUD pun baru berdiri pada 2021 dengan bantuan para relawan lain yang sudah pernah berkunjung ke sana (Dusun Sarah Raja, Gampong Luboek Pusaka).

Sebelumnya, sebut Fadli, anak-anak di sana jika mau sekolah ke SD harus melalui Aceh Timur yang merupakan kabupaten tetangga, dengan melewati sungai hampir 30 menit. Perjalanan darat sekitar 40 menit harus dengan berjalan kaki.

“Berdiri PAUD di sana dengan satu orang guru sebagai tenaga pengajar yang benar-benar mengabdi. Karena ia memilih meninggalkan cita-citanya untuk masuk SMA, demi mengajar di Sarah Raja. Bahkan guru itu belum mendapatkan upah dari pemerintah, selama ini honoriumnya hanya dari sedekah camat, keuchik, kadus atau para relawan yang berkunjung ke dusun itu,” ujar Fadli.

Fadli menambahkan, jika dia tidak mengajar maka sudah tidak ada guru di sana. Kemudian, apabila ada masyarakat yang sakit juga cukup sulit karena tidak ada perawat. Puskesmas ada, tapi tidak terpakai karena susah para perawat pulang pergi dengan akses jalan yang sangat ekstrim.

“Untuk sampai ke Dusun Sarah Raja dari Gampong Luboek Pusaka, harus melewati sungai dan berjalan kaki menghabiskan waktu sekitar 2 jam lebih. Kemudian air bersih juga sulit didapatkan, untuk mandi, minum, menyuci, buang air besar dan sebagainya dengan air sungai kecil yang tentunya sangat jauh dari higenis. Masyarakat yang bercocok tanam juga kesulitan karena ada hama gajah yang selalu mengganggu tanaman milik warga,” ungkap Fadli.

Di samping itu, Fadli mengungkapkan, pihaknya melihat langsung bagaimana semangat anak-anak di sana untuk bisa melanjutkan sekolahnya, untuk bisa mendapatkan pendidikan tidak mengeluh. Meskipun sangat terbatas fasilitas pendidikan bagi mereka, HMI berharap ini menjadi perhatian khusus Presiden RI Joko Widodo untuk dapat membantu masyarakat setempat. Apakah mekanismenya yang delegasikan pemerintah daerah untuk diselesaikan, atau Kementrian terkait yang turun tangan. Intinya, negara harus hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Sarah Raja.

“Mereka juga membutuhkan jembatan atau perbaikan jalan. Warga di sana butuh fasilitas sekolah yang layak, mereka membutuhkan air bersih, dokter, serta memerlukan pertolongan dari kita semua terutama negara yang diamanatkan kepada pemerintah untuk memenuhi hak-hak konstitusional warga negara. Kita berharap aspirasi ini di dengar oleh Presiden Jokowi,” tutup Muhammad Fadli. [] (ril).

 

  • Bagikan