BANDA ACEH – Terkait Pemerintah Aceh menduga Pj Gubernur Achmad Marzuki dijebak oknum di Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) mengenai pembahasan Rancangan Anggaran dan Belanja Aceh (R-APBA) 2024. Pemprov menduga ada oknum yang melakukan konspirasi dengan DPR Aceh.
“Ada sejumlah hal yang mendasari dugaan konspirasi adanya kesepakatan Banggar dan TAPA pada April lalu untuk memaksa Pj Gubernur menerima dan menjalankan kesepakatan kedua pihak tersebut. Kesepakatan itu di antaranya pembagian Otsus tahun 2024 menjadi 80:20 persen kepada kabupaten kota,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA dikutip detik.com di Banda Aceh, Rabu (15/11/2023).
Muhammad MTA meminta DPR Aceh menghentikan berbagai manuver yang semakin memperuncing masalah. Dia menyebutkan, Achmad Marzuki dalam menjalankan tugas taat kepada aturan Perundang-undangan.
“Kita berharap dewan bersama TAPA segera menggelar pembahasan RAPBA 2024 utk pengesahan anggaran tepat waktu. Hentikan semua manuver politik yang tidak sehat demi kepentingan rakyat yang lebih besar. Mari kita jalankan tugas dan fungsi kita masing-masing secara baik demi Aceh tercinta,” sebut MTA.
Sosiolog USK, Dr Otto Syamsuddin mengatakan, meskipun Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki turut bersepakat dengan penggantian Ketua DPRA, tapi Pj gagal dalam membangun interaksi yang produktif dan harmonis dengan DPRA, kata Dr Otto saat dihubungi via seluler, Rabu (15/11).
Meskipun Pj Gubernur sudah memerintah selama satu tahun lebih dan sudah melakukan rotasi pada jajaran eksekutif, ternyata Pj belum mampu mengendalikan keseluruhan jajaran birokrat di Aceh.
“Tidak ada harmoni antara Pj Gubernur dan Sekda, sehingga potensi jalannya pemerintahan Aceh yang amburadul kian tinggi,” kata Dr Otto yang juga mantan Juru Runding GAM-RI. []