LANGSA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Lhokseumawe gelar festival Meurah Silu 2021 dipusatkan di Taman Hutan Kota Langsa, Provinsi Aceh sebagai wujud untuk mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di 10 kabupaten/kota diwilayah kerja Bank Indonesia Lhokseumawe.
Kegiatan yang menampilkan berbagai produk kerajinan Aceh yang dihasilkan para pengrajin/UMKM 10 kabupaten/kota diwilayah kerja BI Lhokseumawe dibuka langsung Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo dan dihadiri langsung oleh 10 Bupati/Walikota di Aceh dan kepala Kantor Perwakilan Bank Inddonesia Lhokseumawe Yukon Afrinaldo.
Wilayah Kerja KPwBI Lhokseumawe diantaranya Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan dua wilayah kota masing-masing Lhokseumawe dan Langsa. Dari daerah masing-masing menampilkan berbagai produk unggulan yang ditampilkan diarena Festival Meurah Silu.
“Festival Membangkitkan Ekonomi dan kebudayaan Daerah Pesisir Laut dan Pegunungan Aceh 2021 yang disingkat Meurah Silu itu merupakan wujud dari kolaborasi beberapa phak yang tergabung dalam wilayah kerja KPwBI Lhokseumawe diantaranya dari Pemerintah daerah 10 kabupaten/kota, pelaku usaha (UMKM/pengrajin), akademisi, pihak swasta, komunitas, media dan masyarakat umum,” kata Kepala KPwBI Lhokseumawe Yukon Afrinaldo, Rabu (22/9/2021).
Kegiatan ini, urai Yukon Afrinaldo juga dilaksanakan secara hybrid secara langsung yang berlokasi di Taman Hutan Kota Langsa.
“Hal ini bertujuan agar dapat menarik perhatian masyarakat umum dengan kalangan terbatas secara langsung, sedangkan masyarakat umum bisa menyaksikan secara daring sehingga dapat membantu pengembangan potensi destinasi wisata Kota Langsa,” ungkapnya.
Festival ini digelar berorientasi untuk memaksimalkan potensi daerah untuk menciptakan sinergisitas hulu – hilir dalam hal pemenuhan eksport berbagai komoditi yang ada di 10 kabupaten/kota yang ada.
“Festival Meurah Silu ini sebagai bentuk promosi untuk memperkenalkan berbagai produk UMKM di 10 kabupaten/kota yang ada, potensi wisata, seni dan kebudayaan, pengembangan ekonomi syari’ah dan keuangan digital kepada masyarakat dan pelaku ekonomi sebagai bentuk kontribusi KPwBI Lhokseumawe dalam pengembangan perekonomian dan UMKM daerah,” katanya.
Konsep pagelaran pameran hasil kerajinan, tambah Yukon Afrinaldo, sebagai bisnis produk UMKM diwilayah kerja KPwBI Lhokseumawe dan diharapkan bisa memicu semangat pengembangan ekonomi yang berbentuk UMKM agar dapat berkembang dan tumbuh semakin besar, sehingga bisa menciptakan kemandirian perekonomian masyarakat, harap Yukon Afrinaldo. []