BI Lhokseumawe Siapkan Rp 1,7 Triliun Untuk Penukaran Uang Baru Lebaran Idul Fitri

  • Bagikan
Personil Brimob Detasemen-B Jeulikat melakukan pengamanan lokasi penukaran uang baru pada mobil kas keliling KPw Bank Indonesia Lhokseumawe menjelang lebaran, Hari Raya Idul Fitri 1438 H di depan Masjid Bujang Salim Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. foto/rahmatmirza

LHOKSEUMAWE – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lhokseumawe, menyiapkan uang sebanyak Rp 1,7 triliun untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran Idul Fitri tahun 2022.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Gunawan mengatakan uang tersebut dapat disebarkan BI ke sejumlah kabupaten dan kota di 10 wilayah kerja Bank Indonesia Lhokseumawe melalui perbankan dan kas keliling BI.

“Kita siapkan uang senilai total 1,7 triliun rupiah untuk penukaran uang baru Lebaran tahun ini, terjadi peningkatan persedian uang dibanding tahun lalu yg hanya 1,6 triliun” kata Gunawan, Rabu (13/4/2022).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Gunawan.

Gunawan menambahkan, penukaran uang baru dapat dilakukan pada kas keliling Bank Indonesia dengan terlebih dahulu mendaftar pada aplikasi Pintar. Aplikasi ini dapat diakses melalui https://www.pintar.bi.go.id/. Setelah itu silahkan pilih lokasi yang tersedia.

Ada 11 hari kegiatan dengan 10 titik penukaran uang baru, di antaranya :

– Pasar Krueng Geukueh

– Pasar Kota Lhokseumawe

– Pasar Lhoksukon

– Pasar Geudong

– Pasar Krueng Mane

– Pasar Cunda

– Pasar Keude Bayu

– Pasar Geudong

– Pasar Kota Lhokseumawe

– Masjid Agung Islamic Center

Layanan penukaran kas keliling ini dimulai pada jam 09.00 s.d jam 12.00 WIB di setiap titik tersebut.

Uang baru juga dapat ditukarkan di semua Bank umum. Caranya sesuai aturan dan ketentuan masing-masing bank umum tersebut,” tambah Gunawan.

Meningkatnya kebutuhan akan uang pecahan kecil, tak jarang dimanfaatkan sebagian warga lainnya untuk mencari keuntungan dengan menjual uang baru di pinggir-pinggir jalan.

Meski tak dilarang, namun praktik seperti itu berpotensi munculnya uang palsu. Untuk itu, ia mengimbau warga menukarkan uang di tempat-tempat resmi untuk menghindari penipuan. (*)

  • Bagikan