BANDA ACEH- Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Aceh bakal menggelar musyawarah daerah (Musda) ke-15 di Takengon, Aceh Tengah pada 28 Mei 2024. Perhelatan politik di tingkat Badko HMI Aceh ini bakal memunculkan berbagai tokoh HMI dari masing-masing cabang di bawah oordinasi badko HMI Aceh.
Salah satu tokoh yang telah muncul adalah Muhammad Fadli, mantan Ketum HMI Cabang Lhokseumawe-Aech Utara. Kehadiran Fadli ini mengusung tagline “HMI Meuseuraya (Gotong Royong Kebersamaan)”. Fadli mengaku akan mendedikasikan dirinya kembali di himpunan pasca telah selesai dalam pengurusan di tingkat HMI Cabang Lhokseumawe- Aceh Utara.
“Tagline yang kita bawa menuju Badko HMI Aceh ini (HMI Meuseuraya) memberi arti membawa arah baru HMI Aceh dengan semangat kebersamaan, kerjasama dan gotong-royong,†kata Muhammad Fadli, Rabu, Mei 2024.
Dalam mendukung pergerekannya ke depan, dan menyesuaikan program yang akan dicanangkan, Fadli telah menyiapkan visi reaktualisasi fungsi HMI dalam bingkai “Meuseuraya” sebagai langkah strategis untuk Aceh yang berkemajuan.
Lebih lanjut, kata Fadli, dirinya merupakan alumni Fakultas Hukum Unimal itu juga dikenal aktif di berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus. Bahkan pernah menjadi Ketua BEM Fakultas Hukum Unimal, dan Koordinator LEMHI Wilayah Aceh.
Untuk diketahui, Muhammad Fadli juga dikenal banyak melakukan aksi-aksi sosial sejak ia berkuliah, seperti halnya penggalangan massa dan dukungan kepada kasus ‘Mursyidah’ soal dugaan pengrusakan pintu gerbang tempat LPG. Diketahui aksi Mursyidah itu karena pembelaan dan penyuraan agar gas LPG diberikan tepat sasaran.
Namun malang, Mursyidah itu dilaporkan ke pihak kepolisian hingga berujung ke pengadilan. Melihat hal itu, Fadli bersama BEM FH Unimal turut melakukan penggalangan KTP dukungan untuk Mursyidah, kemudian aksi sosial agar Pengadilan Negeri Lhokseumawe membebaskan Mursyidah. Kemudian, hakim PN Lhokseumawe memvonis Mursyidah hukuman percobaan, dan tidak ditahan.
“Kita pernah berikrar bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yang pada intinya kita semua adalah satu dan bersatu untuk berpihak pada kebenaran, berjuang untuk hajat hidup orang banyak, ini prinsip yang saya pegang dari dulu hingga sekarang,†ujar Muhammad Fadli bakal calon Kandidat Badko HMI Aceh.
Saat menjadi ketua umum HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Fadli juga banyak dedikasi untuk masyarakat khususmya disektor sosial dan pendidikan, mereka juga pernah membanatu pelukis disabilitas asal Aceh Uttara, dan juga berangkat ke pelosok desa yaitu desa terpencil Aceh Utara, untuk memberikan semangat pada siswa/i di sekolah pedalaman.
Hal itu dilakukan Fadli, karena dirinya memegang prinsip semua orang punya kesempatan yang sama untuk berproses menjadi sukses. “Jadi, hal itulah menjadi motivasi saya bersama kawan-kawan kepengurusan di masa itu, untuk berbuat pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pendidikan,” ucapnya.
Menuju Badko HMI Aceh, tokoh pemuda Aceh Utara ini telah memiliki modal penting untuk pembaharuan HMI di Aceh, dan pihaknya juga telah mensosialisasikan beberapa program unggulannya ke lintas cabang yang ada di Aceh, dan disambut baik.
“Niat baik kita, Alhamdulillah disambut baik oleh teman-teman cabang, baik cabang asal saya maupun di luar cabang asal. Semoga teman-teman bisa bersama-sama menyukseskan tagline yang kita usung yakni HMI ‘Meuseuraya’ ini,†pungkas Fadli.
Banyak pengalaman yang dimiliki Fadli, baik di struktrual organisasi dan prestasi akademik membuat keyakinannya meningkat untuk maju di Badko HMI Aceh dengan tema “Gotong Royongâ€.
“Karena tanpa gotong royong bumi serambi ini takkan besar, jadi dengan gotong royong maka Aceh bisa besar, bangsa ini bisa besar menuju masyarakat adil-makmur yang diridhoi Allah Swt,†ungkap Fadli. [] (ril)