Akademis Unimal Minta Pj Bupati Evaluasi Program Bimtek Keuchik di Aceh Utara ke Luar Daerah

  • Bagikan
Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) Dr Yusrizal. doc/pribadi

ACEH UTARA – Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) Dr Yusrizal menanggapi terkait puluhan Keuchik di Kecamatan Nisam, Aceh Utara melakukan studi banding atau Bimbingan Teknis (Bimtek) ke luar daerah dengan menggunakan anggaran dana desa.

Dr Yusrizal menyebutkan, pihaknya tidak permasalahkan para Keuchik melakukan Bimtek ke luar daerah. Namun, pihaknya menilai selama ini Bimtek itu tidak ada output atau manfaat yang untuk diterapkan di desa masing-masing.

“Untuk itu kita meminta kepada Pj Bupati Aceh Utara untuk dapat melakukan evaluasi kegiatan Bimtek keuchik ke luar daerah,” kata Yusrizal saat diwawancari, Minggu (9/6/2024).

Yusrizal mempertanyakan apakah selama Bimtek yang sebelumnya dilakukan keluar daerah sudah ada manfaat dan apa sudah ada yang diterapkan di desa masing-masing? Jika tidak ada, maka Bimtek itu harus dievaluasi kembali.

Bahkan Pemerintah Daerah (Pemda) selaku penanggung jawab harus melihat proses pelaksanaan Bimtek yang dilakukan sebelumnya.

Jadi, ini harus dilakukan evaluasi mendalam dampak setelah dilakukan Bimtek itu. Kalau tidak ada dampak, mungkin Bimtek itu bisa dilakukan dengan cara lain dan tidak mesti harus studi banding ke luar daerah.

Lanjutnya, sebenarnya Bimtek itu bisa dilakukan di daerah sendiri dengan memanggil pemateri yang berasal dari pakar yang tidak mesti dari kampus.

Misalkan Bimtek itu tujuannya ke salah satu desa yang dianggap sudah maju dan berkembang. Jadi tinggal panggil saja orang-orang desa tersebut untuk menjadi pemateri kesini serta menyampaikan apa yang sudah dilakukan sehingga desa tersebut maju dan berkembang.

“Bila hal itu dapat diterapkan bisa menghemat anggaran dan para keuchik dan perangkat desa pun tidak harus melakukan Bimtek ke luar daerah,” kata Yusrizal.

Setiap kegiatan Bimtek itu harus jelas tujuannya apa, serta apa yang akan dibawa pulang dari hasil Bimtek itu untuk dapat diaplikasikan di desa yang nantinya dapat dirasakan masyarakat.

Yusrizal menambahkan bila Bimtek itu tidak ada dampak dan efek dari itu maka ini sangat jelas menghamburkan anggaran dana desa. Artinya, setiap Bimtek itu harus ada manfaat dan hasil yang dibawa pulang dan dapat diterapkan sehingga berdampak langsung bagi masyarakat meskipun berproses ketika dalam pelaksanaanya.

Yusrizal menilai anggaran dana desa sangat besar dikucurkan setiap tahunnya.

“Jika tidak dapatkan dimanfaatkan dengan baik tentu kita sangat sayang melihat kondisi masyarakat. Ada tidak adanya dana desa kondisi desa sama saja seperti dulu,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan