2 Warga Tertimbun Longsor di Perbukitan Uning Bertih

  • Bagikan
BPBD bersama masyarakat dan aparat TNI/Polri sedang menggali timbunan longsor setebal 2 Meter dilokasi hilangnya 2 warga diperbukitan Dusun Uning Bertih, Kampung Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Foto : Ist

Durasi, Bener Meriah – Dua warga yang melintas diperbukitan Dusun Uning Bertih, Kampung Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, terimbun tanah longsor sekira pukul 16.00 Wib, Kamis Petang (9/1). Abdul Hanif (45) dan Fajri (20), abang dan adik sepupu itu tertimbun material setebal 2 Meter.

Abdul Hanif asal Desa Kampung Suka Ramai, Kecamatan Wih Pesam. Sedangkan, adik sepupunya Fajri berasal dari Perlak, Kabupaten Aceh Timur.

BPBD bersama warga mencari korban hilang tertimbun longsor. Foto : Ist

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Safriadi mengatakan, berdasarkan data sementara keduanya tertimbun longsor setelah pulang berkebun. Material tanah mengandung bebatuan itu terjatuh dari ketinggian perbukitan kearah kedua korban.

” Informasinya awal yang Kita terima dilokasi mereka pulang beriringan menggunakan kendaraan dari kebun 8 orang, yaitu terdiri dari istri dan anak kandungnya beserta 4 warga tani lain. Sesampai disana ada longsoran, sehingga Hanif bersama Fajri membantu istri dan anaknya menyebrangi longsoran itu dengan berjalan kaki. Sesudah itu Tiba-tiba boongkahan longsor dari bukit terjatuh menimpa kedua korban, ” ungkap Safriadi menjawab Durasi.

Ia menyebutkan, masyarakat bersama BPBD, SaR, TNI/Polri, Camat, dan berbagai pihak terkait ikut melakukan pencarian terhadap jasad korban yang hilang itu dengan menggali material longsor. Akan tetapi, belum diperoleh Tanda-tanda jejak dari keduanya.

” Proses pencarian terus dilakukan menggali timbunan longsor, tapi belum ada hasil hingga Kamis Malam. Kita berharap, semoga jenazah korban bisa ditemukan untuk dikebumikan, ” ucapnya.

Mobil ambulance stanby dilokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban hilang tertimbun longsor. Foto : Ist

Menurut Safriadi, jalur lintas yang sering dilalui oleh masyarakat tani kebun menggunakan kendaraan roda dua sepanjang 2 Kilometer itu mengalami putus total. Jalan perkebunan itu belum dapat dipastikan akan dapat normal kembali, karena masih tertimbun longsor.

” Cuacanya disini hujan, jadi mungkin akibat terus-menerus diguyur hujan dalam beberapa hari menyebabkan tanah labil. Sehingga, rawan terjadi longsor seperti sekarang ini, ” jelasnya.

Kalak BPBD Bener Meriah melanjutkan, proses pencarian korban hilang tertimbun longsor ini terus dilakukan hingga Kamis Malam. Semua pihak dilibatkan untuk mempercepat penemuan jasad kedua korban.

  • Bagikan
Exit mobile version