BEM Unimal Luncurkan Program Smart Minapadi: Integrasi IoT dan Energi Terbarukan untuk Pertanian Berkelanjutan

  • Bagikan
BEM Unimal Luncurkan Program Smart Minapadi: Integrasi IoT dan Energi Terbarukan untuk Pertanian Berkelanjutan

Aceh Utara – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Malikussaleh resmi meluncurkan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) bertajuk “Smart Minapadi: Integrasi IoT dan Energi Terbarukan untuk Pertanian Berkelanjutan di Desa Alue Keurinyai Menuju SDGs 2030”. Program ini dilaksanakan di Desa Alue Keurinyai, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah hingga aparat kepolisian.

Peluncuran program ditandai dengan penandatanganan dua dokumen penting, yakni Memorandum of Agreement (MoA) antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malikussaleh dengan Camat Banda Baro, serta Perjanjian Implementasi (IE) antara BEM Unimal dengan Geuchik Gampong Alue Keurinyai sebagai dasar teknis pelaksanaan di tingkat desa.

Ketua Tim PPK Ormawa BEM Unimal, M. Ishak Idrus Penjaitan, menjelaskan bahwa Smart Minapadi hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan pertanian, mulai dari serangan hama, degradasi tanah akibat pestisida, hingga polusi dari pembakaran jerami.

“Melalui empat pilar utama sistem minapadi, teknologi IoT pengusir hama, pirolisis pengolah limbah, serta pemberdayaan kelompok tani—kami menargetkan peningkatan produktivitas pertanian hingga 25 persen dan pengurangan penggunaan pestisida kimia sampai 50 persen,” ungkapnya.

Asisten I Bupati Aceh Utara, Dr. Fauzan, MPA, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberhasilan program mahasiswa menjadi prioritas bersama.

“Mahasiswa yang terjun dalam program ini harus berhasil, tidak boleh gagal. Karena itu, dinas pertanian dan dinas perikanan wajib memberikan dukungan penuh. Jika program ini sukses, pemerintah siap mengadopsinya di 38 ribu hektare lahan pertanian di Aceh Utara,” katanya.

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof. Dr. Herman Fithra, ASEAN Eng, juga memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa.

“Melihat anak-anak muda seperti ini membuat kita yakin, 20 tahun lagi Indonesia akan maju. Semangat bersorak boleh sepuluh persen, tapi karya nyata harus seratus persen. Mahasiswa yang ikut dalam program ini juga mendapat konversi SKS setara dengan KKN,” katanya.

Dukungan juga datang dari Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr. Ahzan, yang tertarik pada inovasi mahasiswa Unimal, khususnya teknologi pengusir hama berbasis IoT.

“Seminggu lalu saya mendapat informasi tentang program ini. Terus terang, saya ingin tahu lebih jauh. Kalau alat ini berhasil, tentu sangat membantu petani,” ungkapnya. Kapolres bahkan turut menyerahkan bantuan beras kepada mahasiswa sebagai bentuk dukungan logistik.

Ketua BEM Unimal, Muhammad Ilal Sinaga, menegaskan bahwa Smart Minapadi menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dari kampus.

“Ada tiga program unggulan yang kami jalankan, yaitu integrasi minapadi, pirolisis, dan rancang bangun Internet of Things (IoT),” jelasnya.

Sebagai simbol dimulainya program, para pejabat bersama mahasiswa melepas ratusan ekor benih ikan nila ke lahan percontohan Smart Minapadi. Momen tersebut menandai kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan aparat dalam mendukung kemandirian petani.

Dengan dukungan penuh berbagai pihak, Desa Alue Keurinyai diharapkan dapat menjadi model percontohan pertanian modern berbasis teknologi ramah lingkungan, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.[]

  • Bagikan
Exit mobile version